Siapa pun, tidak bisa menghindari dampak penuaan kulit, terutama pada wajah. Dan tak hanya perempuan, begitu juga pada laki-laki. Kalau kulit badan yang berdampak penuaan, tidak jadi masalah. Karena tertutup dengan baju dan celana panjang atau rok, tapi wajah, tidak mungkin bisa ditutupi. Dan langsung terlihat pada siapa saja yang memandangnya.
Dampak penuaan pada kulit dan kulit wajah, terjadi kerutan. Konon, penuaan kulit sudah terjadi di usia 30 tahun. Namun, tidak semua terjadi kerutan pada wajahnya, disaat usianya, sudah menua. Itu pasti karena perawatan. Apalagi bila rajin melakukan perawatan sejak usia 30 tahun, sampai seterusnya, terutama pada perempuan.
Baca penjelasan dari femaledaily.com dibawah ini, penyebab dampak dari kulit yang sudah menua dan bagaimana mengatasinya.
Kering dan Sensitif
Aging membuat kadar Hyaluronic Acid natural dalam kulit kita menjadi berkurang. Sehingga kulit akan terasa lebih kering dan kasar. Jadi, jangan kaget kalau saat berusia remaja kulit sangat berminyak dan berjerawat. Namun setelah berusia 35 tahun kulit jadi lebih kering dan sensitif.
Kulit yang kering, bisa membuka pintu ke permasalahan kulit lainnya. Seperti kulit iritasi. Lebih gampang muncul keriput, kehilangan cahaya alaminya, muncul stretch marks, terasa gatal, dan lain sebagainya.
Cara Mengatasinya
Sebaiknya, anda lebih akrab dengan produk-produk skincare yang punya kandungan Hyaluronic Acid. Untuk menjaga kadar air dalam kulit dan bikin kulit lebih supple. Rutin eksfoliasi 2 kali seminggu agar tekstur kulit tidak kasar. Ditambah dengan mengkonsumsi air mineral 2 liter sehari. Serta banyak makan sayur dan buah.
Skincare dengan kandungan Ceramide, squalane, jojoba oil, rosehip oil, dan shea butter juga sangat baik untuk mengatasi kulit kering. Menambahkan face oil dan face mist ke dalam rutinitas skincare sehari-hari juga akan sangat membantu melembapkan kulit!
Berkurangnya elastisitas kulit
Setelah usia 25 tahun, akan kehilangan kadar kolagen dan elastin (elastic tissue) setiap tahunnya. Sehingga membuat kulit jadi tidak sekencang dulu lagi. Di area wajah yang banyak berekspresi, seperti mata, garis senyum atau garis bibir, dan dahi, akan muncul garis-garis halus yang bila tidak dirawat akan menjadi kerutan yang tampak dalam dan jelas. Kondisi kulit wajah dan leher juga akan tampak kendur (sagging), terutama setelah usia 40 tahun.
Cara Mengatasinya
Tidak perlu takut bila terjadi kondisi tersebut. Bisa berusaha rutin merawat kulit, alangkah baiknya dilakukan setiap hari sejak usia 20-an, agar saat umur 40 atau 50, kulit tetap terlihat segar.
Tapi, walau mulai di usia 30-an juga tidak apa-apa. Tidak ada kata terlambat. Pilih ingredients yang bisa memicu produksi kolagen dalam kulit seperti retinol dan vitamin C, yang menutrisi seperti vitamin E, dan yang tinggi antioksidan seperti green tea, ginseng, black tea, pomegranate, atau algae. Melakukan gerakan-gerakan memijat wajah ke arah atas setiap hari juga bisa membantu. Anda bisa menggunakan jari tangan saja, atau pakai face roller atau gua sha, atau menggunakan face massager yang lebih canggih yang punya getaran untuk bikin kulit kencang dan rileks.
Kenali Kulit yang Semakin Menua
Semakin tua, kulit akan jadi lebih “rapuh”, mudah sensitif, dan gampang rusak. Itu karena epidermis dan dermis (lapisan di bawah dermis) jadi lebih tipis atau flatten. Kondisi skin barrier juga jadi rentan terganggu, sehingga efek buruk lingkungan seperti polusi, sinar UV, dan cuaca akan membuat kulit jadi lebih stres dan kusam.
Ketika luka atau memar, atau ada noda-noda gelap, kulit juga jadi lebih lambat kembali ke kondisi semula, berbeda dengan saat bayi atau masih kecil yang mudah sembuh. Itu karena regenerasi sel-sel kulit jadi lebih melamban ketika kita sudah tua.
Cara Mengatasinya
Perkuat skin barrier dengan rajin melembapkan kulit setiap hari. Serta melirik produk-produk yang mengandung microbiome, prebiotik, probiotik, atau Ceramide, untuk bikin ekosistem kulit dan flora kulit tetap seimbang dan sehat. Lindungi kulit dengan pemakaian sunscreen setiap hari. Serta aplikasikan skincare yang kaya dengan kandungan antioksidan yang bisa melindungi dan memperkuat kulit.
Seperti yang disebutkan di atas, kulit akan mengalami penipisan pada bagian epidermis, sehingga terlihat lebih transparan. Setelah usia 30-an, akan disadari. kulit area mata (yang awalnya sudah tipis dan sensitif) jadi semakin tipis. Sehingga blood vessels lebih terlihat.
Cara Mengatasinya
Hindari pakai facial scrub atau masker dengan butiran scrub yang harsh. Selalu bersihkan wajah secara perlahan, jangan gosok terlalu keras. Ingat, itu kulit, bukan sedang membersihkan lantai! Kalau bisa, first cleanser-nya gunakan cleansing oil atau cleansing balm saja, karena lebih lembap dan kamu nggak perlu menggosok-gosok micellar water dengan kapas yang bisa abrasif bagi kulit.
Saat mengaplikasikan essence dan serum, tepuk-tepuk sampai meresap. Ketika mengaplikasikan eye cream, gunakan jari manis yang memiliki tekanan rendah – atau pakai dengan aplikator tanpa perlu menggosok. Saat menggunakan face massager juga nggak perlu kasih tekanan yang heboh ya! Mikrodermabrasi dan pemakaian skincare AHA dan BHA memang penting, tapi tidak perlu terlampau sering, biar kulit tidak semakin tipis.
Beberapa hal yang terjadi pada kulit kita selama proses aging. Sekarang sudah tahu kan, apa yang harus kamu lakukan? Penggunaan skincare secara rutin pasti akan memberikan hasil yang baik. Apalagi kalau anda juga melengkapinya dengan pola makan yang sehat, mengurangi rokok dan stres, aktif bergerak, menjaga pikiran positif, serta tidur cukup setiap hari.
Pakai sunscreen juga wajib banget, karena bisa memberi proteksi dari UVA yang jadi salah satu penyebab munculnya dark spots dan kerutan. Yuk, sama-sama berusaha agar kita bisa aging like a fine wine! (pr/wa/ana)