Kultum Ramadhan Singkat Tema Doa yang Tidak di Tolak Allah, Simak dan Amalkan. Dapat menjadi ilmu pengetahuan dan referensi bagi kalian yang ingin memberikan ceramah dan kultum ramadhan singkat.
Kultum Ramadhan Singkat Tema Doa yang Tidak di Tolak Allah, Simak dan Amalkan
Doa yang Tidak di Tolak Allah
Alhamdulillaahil ladzii kaana bi’ibadihi khabiiran bashiraa, tabaarokal ladzii ja’ala fis samaa’i buruujaw waja’ala fiihaa sirojaw waqomarom miniira. Asyhadu an-laa ilaa ha-illallah, wa asy-hadu anna muhammadan ‘abduhu wa rosuluh, alladzii ba’atsahu bil haq basyiiraw wanadziiroo. Wa da’iyan ilal haqqi bi’idznihi wa sirojam muniiraa. Allahumma shalli ‘alaihi wa’alaa alihi wa shohbihi wa sallim tasliman katsiroo. Amma ba’du.
Hadirin jamaah shalat tarawih dan witir rahimakumullah
Doa adalah senjata orang beriman. Sebagai seorang muslim, kita sangat dianjurkan untuk berdoa kepada Allah SWT dengan penuh keyakinan agar permintaan kita dikabulkan. Kita tentu menginginkan doa yang dipanjatkan mustajab, cepat terkabul. Namun, seringkali kita tidak tahu bahwa doa seperti apa yang mustajab.
Atau kita tidak tahu bahwa kita termasuk hamba yang akan cepat terkabul doanya bila mau berdoa. Karena itu, selayaknya kita tahu siapa saja golongan hamba yang mustajab atau cepat terkabul doanya. Boleh jadi kita sedang termasuk ke dalam golongan tersebut, sehingga bisa memanfaatkan kesempatan yang ada.
Hadirin jamaah shalat tarawih dan witir rahimakumullah
Firman Allah dalam QS al Baqarah ayat 186: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku”.
Di sela-sela penjelasan tentang ibadah puasa di bulan Ramadhan, Allah menjelaskan tentang akan dikabulkannya doa. Hal ini mengisyarahkan bahwa salah satu momentum dikabulkannya doa adalah ketika kita berpuasa dan berada di bulan Ramadhan.
Hadirin jamaah shalat tarawih dan witir rahimakumullah
Rasulullah bersabda dalam sebuah hadits riwayat Tirmidzi dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah bersabda:
“Ada tiga keadaan di mana doa orangnya tidak akan ditolak oleh Allah SWT. Yaitu imam (pemimpin) yang adil; orang yang sedang berpuasa sampai ia berbuka; dan doa orang yang sedang terdhalimi atau teraniaya. Doanya akan diangkat di atas awan dan dibukakan baginya pintu-pintu langit. Dan Allah SWT berfirman: ‘Demi kemuliaanKu niscaya Aku akan menolongmu beberapa sesaat lagi.” (HR Tirmidzi).
Hadirin jamaah shalat tarawih dan witir rahimakumullah
Hadits ini menjelaskan tiga kelompok orang yang doanya tidak tertolak, yaitu pemimpin yang adil, orang yang berpuasa hingga ia berbuka, dan orang yang terzhalimi.
Kalimat tiga orang yang doanya tidak tertolak menjelaskan faktor-faktor dan ciri-ciri orang yang doanya cepat terkabul, baik berdoa untuk diri sendiri maupun orang lain.
Faktor pengabulan doa disebabkan kebaikan yang melekat pada diri mereka, atau karena ketundukan kepada Allah ketika berdoa. Para ulama hadits menjelaskan bahwa penyebutan bilangan tiga tidak menunjukkan pembatasan jumlah tetapi hanyalah keterangan di antara orang-orang yang doanya cepat terkabul.
Hadirin jamaah shalat tarawih dan witir rahimakumullah
Golongan pertama adalah pemimpin yang adil
Yang dimaksud kalimat pemimpin yang adil adalah penguasa wilayah yang mengurusi segala urusan manusia dan ia berlaku adil, mentaati perintah Allah dengan meletakkan sebuah kebijakan sesuai tempatnya.
Penyebutan pemimpin yang adil didahulukan karena keumuman manfaat serta nilai kehadirannya berkaitan dengan kepentingan publik dan hajat hidup rakyat.
Adil merupakan putusan dengan jalan yang benar atau memutuskan dengan benar. Menurut Sayyid Alwi bin Abbas Al-Maliki, pemimpin yang adil ini adalah ia yang mematahkan duri orang orang zhalim dan pelaku kriminal. Ia menjadi sandaran kaum dhuafa dan orang-orang miskin. Dengan kehadiran pemerintah yang adil, urusan publik terselesaikan sehingga mereka merasa aman.
Pemimpin yang adil merupakan dambaan bagi seluruh warga yang dipimpinnya, di manapun ia berada. Dia mampu memberikan pencerahan yang mencerdaskan umat, bijak dalam menghadapi perbedaan rakyat, sehingga tetap mampu menjaga keutuhan, kesatuan masyarakat. Maka pemimpin demikianlah yang doanya tak akan dihijab.
Hadirin jamaah shalat tarawih dan witir rahimakumullah
Golongan kedua adalah orang yang berpuasa hingga berbuka
Kalimat orang yang berpuasa sampai ia berbuka meliputi orang-orang yang berpuasa sunnah maupun wajib, khususnya puasa di bulan Ramadhan. Terkabulnya doa orang yang berpuasa disebabkan kuatnya unsur kedekatan diri kepada Allah SWT, mengosongkan jiwa dari perkara mubah dan godaan syahwat.
Ibadah lapar tersebut menghasilkan penyatuan kuat antara nilai- nilai ketuhanan dan nilai-nilai kemanusiaan sehingga mereka terjaga dari perbuatan dosa dan maksiat.
Oleh karena itu, orang yang berpuasa hendaklah memanfaatkan moment berpuasa untuk memperbanyak do’a dengan penuh keikhlasan dan ketundukan kepada Allah SWT
dengan keyakinan terkabulnya doa.
Kalimat ِsampai ia berbuka menunjukkan masa terkabulnya doa tidak terikat dengan waktu-waktu tertentu, tetapi detik-detik waktu sepanjang berpuasa sejak terbit fajar sampai matahari terbenam merupakan waktu mustajab.
Ramadan adalah momentum umat Islam untuk memperbanyak doa dalam berbagai kesempatan, secara individu maupun berjemaah. Berdoalah selepas shalat, berdoalah selepas tilawah, berdoalah setelah membaca al Quran, berdoalah dalam munajat di waktu malam. Dan terutama berdoalah bersama keluarga setiap berbuka puasa dan sahur.