Kultum Ramadhan Singkat Tema ‘Mensucikan Jiwa di Bulan Ramadhan’

Pada hari itu orang-orang ingat semua dengan apa yang telah mereka kerjakan. Bayangkan! Sesuatu yang kita lakukan satu tahun lalu saja kita sudah lupa. Bagaimana sekiranya, kita tengah menunggu pengadilan, tiba-tiba kita teringat semua kesalahan yang pernah kita lakukan. Mental kita pun terasa jatuh. Kita dihinggapi ketakutan yang besar. Dalam keadaan takut tersebut, ditampakkanlah kepada kita neraka jahim. Semakin membuat kita ngeri dan ketakutan.

Neraka itu ditampakkan di hadapannya. Ia melihat langsung dengan kedua matanya. Neraka yang sewaktu di dunia hanyalah cerita saja. Sewaktu di dunia kita tak pernah melihat neraka. Neraka hanya disebutkan saja oleh Allah Ta’ala dalam Alquran atau oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits beliau.

Neraka saat itu berada di alam gaib. Kita hanya mengimaninya. Kemudian kita beramal untuk menghindarinya. Namun di akhirat, hal itu menjadi kenyataan. Manusia benar-benar melihat neraka dengan kedua mata yang ada di kepalanya. Setelah dulunya tersembunyi, pada hari itu Allah tampakkan.

فَأَمَّا مَن طَغَىٰ * وَءَاثَرَ ٱلْحَيَوٰةَ ٱلدُّنْيَا

“Adapun orang yang melampaui batas, dan lebih mengutamakan kehidupan dunia.” [Quran An-Nazi’at: 37-38].

Bagi orang-orang demikian, tempat kembali mereka adalah seburuk-buruk tempat. Tempat kembalinya adalah neraka. Dia tak mendapati tempat selain itu. Nas-alullah al-‘afiyah..

Baca Juga:  Renungan Harian Kristen, Kamis, 14 November 2024: Menemukan Rancangan Allah

وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِۦ وَنَهَى ٱلنَّفْسَ عَنِ ٱلْهَوَىٰ

“Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya.” [Quran An-Nazi’at: 40].

Orang ini takut tentang bagaimana nanti keadaannya di hadapan Rabbnya. Bagaimana saat ia berdiri di hadapan Allah mempertanggung-jawabkan semua yang telah ia lakukan. Dan yakinlah, semua orang akan melewati keadaan ini. Ia akan berdiri di hadapan Allah Ta’ala. Kemudian Allah Azza wa Jalla menghisab semua yang telah ia lakukan. Dia takut kepada kebesaran Tuhannya ketika di dunia. Kemudian ia beramal untuk persiapan perjumpaan ini.

- Iklan -

وَنَهَى ٱلنَّفْسَ عَنِ ٱلْهَوَىٰ * فَإِنَّ ٱلْجَنَّةَ هِىَ ٱلْمَأْوَىٰ

“Dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya. maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya).” [Quran An-Nazi’at: 40-41].

Surga adalah tempat yang kekal. Suatu tempat yang lebarnya saja seluas langit dan bumi. Adapun neraka -wal ‘iyadzubillah- adalah tempat yang sempit, sulit, dan penuh derita. Dan tempat ini pun kekal menjadi tempat tinggal para pelaku dosa. Karena ini disebut oleh Allah sebagai tempat tinggal, mereka tak akan keluar darinya. Kedua tempat tinggal ini sangatlah berbeda. Perbedaan yang tak mampu dijelaskan oleh akal.

Jamaah shalat tarawih sekalian,

Inilah pembagian manusia di akhirat kelak. Sebagian ada yang memasuki neraka. Dan sebagian yang lain memasuki surga. Semua tergantung dengan amalan seseorang ketika di dunia. Jika amalannya baik, ia mendapat surge yang penuh dengan kenikmatan. Jika amalannya buruk, ia akan dijebloskan ke dalam neraka yang penuh dengan penderitaan.

Baca Juga:  Cara Mengatur Posisi Shaf Anak Kecil Saat Salat Jamaah

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjadikan untuk hamba-hambanya waktu-waktu yang mendukung mereka untuk melakukan amalan ketaatan. Waktu yang mereka bisa menunaikan apa yang Allah wajibkan kepada mereka. Sehingga mereka sukses mendapatkan ridha dari Rabb mereka. Mereka masuk surga di hari kiamat kelak.

Adapun jika mereka sia-siakan wasiat-wasiat Rab mereka. Lebih memilih mengikuti hawa nafsu mereka. Menelantarkan kewajiban yang telah ditetapkan kepada mereka. Kemudian menerabas apa yang Allah Ta’ala larang. Maka mereka akan mendapatkan apa yang dijanjikan kepada mereka.

نَارًا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَٰٓئِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

“Api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” [Quran At-Tahrim: 6].

وَصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ وَبَارَكَ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْن

Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.***

 

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU