Kultum Ramadhan Singkat Tema Orang Yang Merugi di Bulan Ramadhan. Kultum Ramadhan atau ceramah singkat ini dapat menjadi salah satu referensi untuk disampaikan saat membawakan tausiah di bulan Ramadhan tahun ini.
Pada kultum Ramadhan atau ceramah singkat ini akan dibahas mengenai golongan manusia yang merugi di bulan Ramadhan.
Berikut contoh kultum Ramadhan atau ceramah singkat tentang Manusia yang Merugi di Bulan Ramadhan dilansir di laman Galamedia dari Ngaji.Id barikut ini.
Tentu satu hal yang tidaklah kita ragukan bahwasanya berjumpa dengan Ramadhan Kultum Ramadhan atau ceramah singkat ini dapat menjadi salah satu referensi untuk disampaikan saat membawakan tausiah di bulan Ramadhan tahun ini.
Pada kultum Ramadhan atau ceramah singkat ini akan dibahas mengenai golongan manusia yang merugi di bulan Ramadhan.
Akan tetapi orang yang mendapatkan nikmat yang besar ini, belum tentu dia menjadi manusia yang beruntung.
Boleh jadi ada orang berjumpa dengan Ramadhan dan dia menjadi manusia yang celaka. Dan sungguh betapa celakanya orang yang semacam ini.
Allah berikan kepadanya nikmat yang besar, namun dia malah menjadi manusia yang celaka dalam nikmat besar dalam nikmat besar yang Allah berikan kepadanya.
Siapakah orang yang menjadi manusia yang celaka, manusia yang merugi, pada saat Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan nikmat besar kepadanya?
Hal ini telah Nabi jelaskan dalam satu hadits yang shahih diriwayatkan oleh At-Tirmidzi. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ
“Sungguh celaka seorang yang berjumpa dengan bulan Ramadhan, kemudian Ramadhan itu berakhir dalam keadaan Allah Subhanahu wa Ta’ala belum mengampuni dosa-dosanya.” (HR. Tirmidzi)
Demikian yang Nabi sampaikan.
Manusia yang celaka di bulan Ramadhan, manusia yang celaka dalam keadaan Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan nikmat yang besar untuk dirinya adalah orang yang berjumpa dengan bulan Ramadhan namun ketika Ramadhan berakhir ternyata Allah Subhanahu wa Ta’ala belum mengampuni dosa-dosanya.
Padahal selama bulan Ramadhan terdapat banyak amal yang jika dikerjakan akan menyebabkan ampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Semisal amal berupa puasa. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengatakan:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Siapa yang berpuasa dengan motivasi yang benar karena iman dan mengharap ganjaran dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, Allah ampuni dosa-dosanya yang lewat.”
Demikian juga Qiyam Ramadhan, Nabi katakan:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Siapa yang shalat tarawih di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, Allah ampuni dosa-dosanya yang lewat.”