Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali Ath-Thusi Asy-Syafi’i, seorang ulama Persia yang juga ahli di bidang filsafat dan teolog ini, mampu menjadi salah seorang ulama yang berpengaruh pada zamannya. Yaitu, dengan memberikan banyak sumbangan ilmu pengetahuan untuk perkembangan kemajuan umat manusia. Imam Al-Ghazali
Dengan kecerdasannya itu, membawa Imam Imam Al-Ghazali Al-Ghazali hingga menjadi seorang guru besar di madrasah nizhamiyah atau di sebuah perguruan tinggi di daerah Baghdad, yang didirikan oleh Nizhamul Malik.
Disamping itu, beliau pun menulis banyak buku tentang keislaman, filsafat dan lainnya. Maka tak heran, jika banyak kutipan-kutipan mutiaranya yang selalu menjadi pegangan oleh banyak orang hingga saat ini.
Berikut Kumpulan Quotes Imam Al-Ghazali tentang Kehidupan : Imam Al-Ghazali
1. Pentingnya introspeksi diri, barangkali ada masalah di dirimu
“Kita adalah makhluk yang suka menyalahkan dari luar, tidak menyadari bahwa masalah biasanya dari dalam.”
Kebijaksanaan adalah kunci yang penting dalam menghadapi sebuah masalah. Salah satu implikasinya adalah, dengan memiliki rasa introspeksi terhadap diri sendiri. Terkadang kita mudah menyalahkan orang lain, tetapi lupa pada dirinya, yang mungkin ialah yang menjadi sebab terbesar dalam setiap masalah yang hadir.
2. Sejahat apa pun orang lain, jangan sampai kita membalasnya dengan kejahatan lagi
“Hiduplah kamu bersama manusia sebagaimana pohon yang berbuah, mereka melemparinya dengan batu, tetapi ia membalasnya dengan buah.”
Belajar dari filosofi pohon, mengajarkan bahwa ketika ada seseorang yang bersikap buruk pada kita, maka janganlah dibalas dengan keburukan. Namun, balaslah dengan kebaikan, sebagaimana pohon yang dilempari batu, tetapi malah membalasnya dengan buah. Nah, inilah cara terbaik dalam menyikapi orang yang bersikap jahat pada kita.
3. Jangan bosan menuntut ilmu, teruslah berjuang
“Bersungguh-sungguhlah engkau dalam menuntut ilmu, jauhilah kemalasan dan kebosanan. Kerena jika tidak demikian, engkau akan berada dalam bahaya kesesatan.”
Dalam menuntut ilmu, diperlukan yang namanya kesungguhan yang kuat. Pun bila suatu waktu merasa malas dan bosan, demikian adalah hal yang lumrah bagi seorang pelajar, kan? Nah, yang perlu digarisbawahi adalah, bagiamana kita menyikapin kemalasan tersebut, sehingga tidak membawa kita pada area yang bahaya. Kalau malasnya kelamaan, kapan suksesnya?
4. Pentingnya mengendalikan nafsu
“Kebahagiaan adalah ketika seseorang mampu menguasai nafsunya, sementara kesengsaraan adalah ketika seseorang dikuasai oleh nafsunya.”
Setiap manusia diberikan nafsu oleh Allah SWT. Nafsu, bisa menjadi raja ataupun budak untuk diri kita. Hal demikian diukur pada sebesar mana keimanan dan kekuatan kita dalam mengendalikannya. Jika kita dikuasai oleh nafsu, maka sejatinya kesengsaraan sedang menyertai kita.
5. Jangan merasa paling mulia, hanya karena melihat orang yang berprilaku buruk di depan kita
“Jika melihat orang jahat, jangan anggap kita lebih mulia kerana mungkin satu hari nanti dia akan insaf dan bertaubat atas kesalahannya.”
Dalam hidup, jangan sesekali merasa paling baik di antara yang lainnya. Apalagi sampai merasa paling mulia di depan orang yang kamu lihat itu buruk sikapnya. Karena bisa jadi, suatu saat ia akan menjadi manusia yang baik. Bahkan na’udzubillah, bisa saja menjadi terbalik, kan?
Kita semua hanyalah manusia biasa yang sedang menunggu tiba waktu pulang. Dalam perjalanan ini, marilah sama-sama untuk menjadi manusia yang senantiasa membenahi diri dalam berbuat kebaikan. Semoga petuah di atas dapat memberimu inspirasi dalam menjalani kehidupan ini.