Kunci Jawaban Tema 4 Kelas 5 Kegiatan Berbasis Proyek dan Literasi: Pembelajaran 4, Membuat Kliping Berbagai Interaksi Sosial Halaman 140,141

Hallo! Kali ini guru dan ibu serta teman-teman kembali dengan pembahasan kunci jawaban untuk Kelas 5 SD/MI Tema 4 Sehat Itu Penting. Teman-teman dapat menggunakannya sebagai pedoman untuk belajar.

Tema 4 berjudul Sehat Itu Penting. Pembelajaran 4 dimulai dari halaman 140 dan 141.

Pada pembelajaran 4 ini, materi yang dibahas antara lain ‘Membuat Kliping Berbagai Interaksi Sosial’. Materi merujuk pada Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017.

Berikut penjabaran kunci jawaban Tema 4, Kegiatan Berbasis Proyek dan Literasi: ‘Membuat Kliping Berbagai Interaksi Sosial’ untuk adik-adik Kelas 5 SD/MI.

Membaca Cerita

Bacalah cerita berikut.
Kunjungan ke SLB

Sabtu pagi anak-anak SD Bina Bangsa berkumpul di sekolah. Hari itu mereka akan mengadakan kunjungan ke SLB Budi Luhur. Bus pun mulai berjalan perlahan menuju SLB Budi Luhur. Anak-anak menikmati perjalanan dengan gembira. Di dalam bus mereka menyanyi dan tertawa.

Tak terasa perjalanan sudah satu jam, bus akhirnya sampai di tempat tujuan. Anak-anak turun dari bus. Ibu guru meminta anak-anak untuk menjaga ketertiban. Di pintu gerbang, para pengasuh SLB Budi Luhur menyambut kedatangan anak-anak dengan ramah. Ibu guru dan anak-anak didampingi oleh pengasuh SLB menuju aula.

Di aula anak-anak berkebutuhan khusus (ABK) sudah menanti mereka. Ada yang tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, dan autisme. Ibu guru menyuruh anak-anak SD Bina Bangsa bersalaman dengan anak-anak berkebutuhan khusus. Joni dan Aryo berbisik-bisik. ”Kita nggak usah salaman dengan mereka.

Baca Juga:  Simak!! Sejarah, Ciri-ciri, Fungsi Keunikan dan Filosofi Rumah Mbaru Niang

Lihat ada yang tangannya buntung, dia ‘kan nggak bisa salaman,” kata Joni. “Iya, itu ada yang buta. Dia nggak bisa melihat kita. Kita langsung masuk saja,” jawab Aryo. Joni dan Aryo enggan bersalaman dengan anak-anak SLB. Mereka langsung nyelonong masuk.\

- Iklan -

Anak-anak SD Bina Bangsa bergabung di aula dengan anak-anak SLB Budi Luhur. Ibu guru mengajak anak-anak bermain bersama. Ibu guru membuat games membangun menara dari sedotan, membuat lingkaran dari kertas, dan tebak gambar berantai. Anak-anak SD Bina Bangsa dan anak-anak SLB Budi Luhur berbaur. Mereka bermain dengan semangat dan gembira. Suasana menjadi akrab dan menyenangkan.

Setelah selesai bermain, acara dilanjutkan dengan menampilkan pentas seni dari anak-anak SLB Budi Luhur. Penampilan pertama dua anak tuna netra menyanyikan sebuah lagu berjudul “Jangan Menyerah” dan seorang anak tuna rungu memainkan piano. Semua terpesona dan terharu mendengar suara merdu dan alunan piano yang ditampilkan. Banyak yang tak kuasa menahan air matanya.

Selanjutnya, anak-anak SLB menampilkan dance. Anak-anak SD Bina Bangsa takjub melihat penampilan dance anak-anak SLB. Bagaimana tidak, penarinya anak-anak yang cacat tangan dan kaki. Bahkan, ada penari yang memakai kaki palsu. Namun, dengan keterbatasannya mereka menari dengan bagus.

Diam-diam Joni dan Aryo mengagumi penampilan anak-anak SLB Budi Luhur. “Mereka anak-anak hebat. Walaupun mempunyai kekurangan, tetapi tetap semangat,” puji Aryo dalam hati. Joni pun bersyukur dalam hati, “Terima kasih Tuhan atas tubuh sempurna yang Tuhan karuniakan kepadaku.”

Baca Juga:  Mengenal Rumah Gadang Rumah Adat Provinsi Sumatera Barat

Acara kunjungan akan segera berakhir. Anak-anak SD Bina Bangsa akan segera pulang. Mereka pulang dengan membawa kesan mendalam. Mereka berpamitan dengan anak-anak SLB Budi Luhur. Kali ini Joni dan Aryo menyalami anak-anak SLB Budi Luhur dengan hangat dan erat.

Anak-anak SD Bina Bangsa sudah masuk bus. Mereka melambaikan tangan dengan anak-anak SLB Budi Luhur. “Sampai jumpa,” teriak mereka. Di dalam bus Ibu Guru bertanya kepada anak-anak,”Anak-anak, apa kesan yang kalian peroleh dari kunjungan tadi?” Joni mengangkat tangan dan berkata dengan lantang, ”Kita harus bersyukur kepada Tuhan atas karunia tubuh yang sempurna.” Ibu Guru mengacungkan kedua ibu jari tangannya sambil berkata, “Benar anak-anak, kita harus bersyukur kepada Tuhan.

Kita diberi Tuhan tubuh yang sempurna. Oleh karena itu, kita harus menjaga tubuh kita dengan sebaik-baiknya,” Bu Guru menerangkan. “Ada lagi?” tanya Bu Guru. Aryo mengangkat tangannya. “Jangan menghina kekurangan orang lain,” kata Aryo. “Bagus Aryo,” sahut Bu Guru. “Anak-anak, setiap orang mempunyai kelebihan dan kekurangan. Jadi, jangan suka menghina kekurangan orang lain.

Tuhan memberi talenta yang berbeda-beda kepada setiap orang. Oleh karena itu, kembangkan talenta yang Tuhan berikan kepadamu,” nasihat Bu Guru. Sungguh hari yang mengesankan. Anak-anak SD Bina Bangsa mendapat oleh-oleh yang sangat berharga, mendapat teman baru, mendapat pengalaman baru, dan mendapat pelajaran hidup yang berharga untuk bekal hidupnya.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU