Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 4, Subtema 1 Pembelajaran 4, Halaman 29, 30, 31, 33, dan 34. Pembelajaran 4 yang mulai dari halaman 29 sampai 34, merupakan materi Subtema 1 Keragaman Suku Bangsa dan Agama di Negeriku, Tema 7 Indahnya Keragaman di Negeriku.
Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 4 subtema 1 yang dibahas di bawah ini merupakan Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi tahun 2017. Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 4 subtema 1 di bawah ini diharapkan dapat membantu orang tua dan guru dalam mengoreksi jawaban siswa.
Selain keragaman suku bangsa, masih banyak keragaman di Indonesia. Salah satu keragaman tersebut ialah keragaman bahasa. Bahasa daerah suatu bahasa yang dituturkan di suatu wilayah dalam sebuah negara kebangsaan; baik di suatu daerah kecil, negara bagian federal atau provinsi, atau daerah yang lebih luas. bahasa daerah memiliki kekhasannya masing-masing. Ayo, lakukan kegiatan berikut.
Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 4 halaman 29, 30, 31, 33, dan 34
Kunci Jawaban Halaman 29 dan 30
Ayo Berdiskusi
Bersama kelompokmu, tuliskan jawaban pertanyaan dan tugas berikut.
Di provinsi mana kamu tinggal?
Jawa Barat
Dalam berkomunikasi, bahasa apa yang biasa digunakan penduduk di provinsimu?
Bahasa Sunda
Tuliskan beberapa kata dalam bahasa daerah di tempat tinggalmu beserta padanannya dalam bahasa Indonesia.
Tuliskan hasil diskusimu dalam bentuk tabel seperti contoh di bawah.
Jawaban
Ayo Membaca
kunci jawaban
Bahasa Daerah di Indonesia Terancam Punah
Posisi pertama negara dengan bahasa terbanyak di dunia kini ditempati oleh Papua Nugini dengan jumlah bahasa mencapai 867 bahasa. Selanjutnya Indonesia menempati posisi kedua dengan jumlah bahasa sebanyak 742 bahasa.
Distribusi 742 bahasa di seluruh Indonesia rupanya berbanding terbalik antara jumlah bahasa dengan jumlah penduduk. Pulau Jawa dengan jumlah penduduk 123 juta orang memiliki tidak lebih dari 20 bahasa. Sebaliknya, Papua yang penduduknya berjumlah 2 juta orang memiliki jumlah bahasa mencapai 271 bahasa.
Kurangnya jumlah pengguna bahasa daerah akan berpengaruh pada kemungkinan kepunahan suatu atau beberapa bahasa daerah yang ada di Indonesia.
Bahasa yang terancam punah adalah bahasa yang tidak memiliki generasi muda yang menggunakan bahasa ibu. Generasi dewasa adalah satusatunya kelompok yang masih menjadi penutur fasih.
Bahasa daerah berperan dalam menjaga budaya daerah. Tata nilai budaya di Indonesia tersimpan dalam kosakata, pantun, cerita rakyat, mitos, legenda, dan ungkapan.
Oleh karena itu, bahasa-bahasa yang tergolong berpotensi terancam punah perlu memperoleh perhatian khusus. Kita perlu melestarikan bahasa daerah sebelum benar-benar menghilang dari kehidupan berbangsakita.
Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 4, Subtema 1 Pembelajaran 3, Halaman 21 dan 24
Kunci Jawaban Halaman 31
Ayo Berdiskusi
Kamu telah membaca bacaan “Bahasa Daerah di Indonesia Terancam Punah”. Lakukan kegiatan berikut bersama teman sebangkumu. Tuliskan ide pokok dari setiap paragraf. Tuliskan dalam tabel berikut.
Jawaban
Tuliskan informasi baru yang kamu dapatkan dari bacaan tersebut dengan bahasamu sendiri. Tuliskan dalam bentuk berikut menggunakan ejaan yang tepat.
Informasi dari Bacaan “Bahasa Daerah di Indonesia Terancam Punah”
- Papua Nugini adalah negara dengan bahasa paling banyak, yakni 867 bahasa.
- Indonesia adalah negara kedua dengan bahasa terbanyak di dunia yaitu 742.
- Pulau Jawa yang paling padat penduduknya hanya memiliki 20 bahasa.
- Pulau Papua dengan jumlah penduduk yang sedikit memiliki bahasa sebanyak 271.
- Kurangnya jumlah pengguna bahasa daerah berpengaruh pada kepunahan bahasa daerah.
- Bahasa daerah di Indonesia yang terancam punah adalah yang tak memiliki generasi muda pelanjut bahasa ibunya.
- Satu-satunya generasi yang masih merupakan penutur fasih bahasa daerah adalah generasi dewasa.
- Bahasa daerah berperan dalam menjaga budaya daerah.
- Tata nilai budaya di Indonesia tersimpan dalam kosakata, pantun, cerita rakyat, mitos, legenda, dan ungkapan
- Bahasa-bahasa yang tergolong berpotensi terancam punah perlu memperoleh perhatian khusus
- Kita perlu melestarikan bahasa daerah sebelum benar-benar menghilang dari kehidupan berbangsa kita.