Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 5, Subtema 2 Pembelajaran 2, Halaman 89, 91, 92, 93, 95, dan 96

1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan terkait Peristiwa Rengasdengklok berikut.

Peristiwa Rengasdengklok

Kapan Peristiwa Rengasdengklok terjadi?
Jawaban:
Pada tanggal 16 Agustus 1945.

Siapakah yang diamankan pada Peristiwa Rengasdengklok?
Jawaban:
Bung Hatta dan Bung Karno beserta Ibu Fatmawati dan Guntur Soekarno Poetra.

Siapakah yang memelopori Peristiwa Rengasdengklok?
Jawaban:
Tokoh pemuda.

Apa yang terjadi di Rengasdengklok?
Jawaban:
Terjadi perdebatan antara golongan tua dengan golongan muda berkaitan dengan waktu pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan.

Apa tujuan Peristiwa Rengasdengklok?
Jawaban:
Mendesak golongan tua untuk segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.

Apa hasil kesepakatan pada Peristiwa Rengasdengklok?
Jawaban:
Setelah melalui perdebatan dan ditengahi Ahmad Soebardjo, menjelang malam hari, kedua tokoh itu akhirnya kembali ke Jakarta. Rombongan Soekarno-Hatta sampai di Jakarta pada pukul 23.30 waktu Jawa zaman Jepang (pukul 23.00 WIB). Soekarno Hatta setelah singgah di rumah masing-masing, kemudian bersama rombongan lainnya menuju rumah Laksamana Maeda di Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta (tempat Ahmad Soebardjo bekerja) untuk merumuskan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

2. Ceritakan kembali secara tertulis peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada kolom berikut.

- Iklan -

A. Penyebarluasan Berita Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan
Jawaban:
Penyebaran berita proklamasi dilakukan dengan menyebar pamflet, mengadakan pertemuan, dan menulis pada tembok-tembok, disiarkan melalui radio dan surat kabar, dan para gubernur di wilayahnya.

B. Reaksi Masyarakat Indonesia
Jawaban:
Reaksi masyarakat ditunjukan dengan Rapat Raksasa di Lapangan lkada (Ikatan Atletik Djakarta) Jakarta pada tanggal 19 September 1945, tindakan heroik di berbagai kota yang mendukung Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, antara lain di Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Aceh, Bali, Palembang, Kalimantan, Bandung, Makassar, Lampung, Solo, Sumatra Selatan, dan Sumbawa.

Peristiwa pembacaan teks Proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan tonggak sejarah yang menjadikan bangsa Indonesia merdeka dan berdaulat. Seluruh rakyat Indonesia pun menyambut dengan penuh kegembiraan. Ayo, tularkan semangat kemerdekaan dengan menyanyikan lagu berikut.

Baca Juga:  Sejarah, Jenis, Makna Dan Filosofi Pakaian Adat DI Yogyakarta

Ayo Bernyanyi

Dapatkah kamu melakukan gerak tari diiringi lagu “Hari Merdeka” di atas? Gerak tari adalah serangkaian gerakan indah dari dalam tubuh manusia. Penampilan gerak tari akan terasa lebih indah jika ada iringan musiknya. Musik dan tari merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Musik dapat mengatur tempo gerak, sebagai pengiring, memberikan suasana, dan sebagai ilustrasi untuk mempertegas ekspresi gerak. Selain musik atau iringan tarinya, keindahan gerak tari juga dapat dilihat dari pola lantai saat penari memperagakan gerak tari. Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan pola lantai? Pola lantai adalah garis-garis di lantai yang dilalui oleh penari dari perpindahan tempat satu ke tempat lain pada saat melakukan gerak tari.

Menurut jenisnya, ada tiga bentuk karya tari yang perlu kamu ketahui sebelum kita lebih lanjut membahas tentang pola lantai. Ada bentuk karya tari tunggal, karya tari berpasangan, dan bentuk tari kelompok. Perhatikan gambar berikut.

Apakah kamu bisa membedakan ketiga bentuk karya tari tersebut? Ayo, diskusikan bersama teman sebangkumu.

Kunci Jawaban Kelas 5 Tema 7 Halaman 95 dan 96

Ayo Berdiskusi

Diskusikan bersama teman sebangkumu.

1. Apa perbedaan bentuk karya tari tunggal, berpasangan, dan kelompok?
Jawaban:
– Tari tunggal: tari dilakukan oleh satu orang penari, tetapi tidak menutup kemungkinan dilakukan oleh banyak orang secara bersama.
– Tari berpasangan: tarian yang dilakukan secara berpasangan oleh dua orang penari. Tarian berpasangan dapat dilakukan oleh banyak orang secara berpasang-pasangan. Ada tarian berpasangan yang dilakukan oleh penari putri dan penari putri. Ada tarian berpasangan yang dilakukan oleh penari putra dan penari putra. Ada juga tarian berpasangan yang dilakukan oleh penari putra dan penari putri.
– Tari berkelompok: tarian yang dilakukan secara berkelompok atau dilakukan oleh banyak orang secara bersama-sama.

2. Bagaimana pola lantai pada karya tari tunggal, berpasangan, dan kelompok?
Jawaban:
Pola lantai tarian yang dilakukan oleh satu orang penari dapat dilihat dari garis-garis di lantai yang dilalui oleh penari pada saat melakukan gerak tari. Pola lantai tari berpasangan ataupun kelompok dapat dilihat berupa garis di lantai yang dilalui oleh penari saat melakukan gerak tari dan juga dapat dilihat berupa formasi yang dibuat oleh penari kelompok.

Tuliskan hasil diskusi kalian pada kolom berikut.
Jawaban:
Pola lantai tarian yang dapat dilakukan oleh satu orang penari dapat dilihat dari garis-garis di lantai yang dilalui oleh penari pada saat melakukan gerak tari. Pola lantai tari berpasangan ataupun kelompok dapat dilihat berupa garis di lantai yang dilalui oleh penari saat melakukan gerak tari juga dapat dilihat berupa formasi yang dibuat oleh penari kelompok.

Ayo Renungkan

Baca Juga:  10 Flora Yang Hampir Punah di Indonesia, Simak Penjabarannya!!

Dengan mengetahui peristiwa Proklamasi, kita menjadi makin mengetahui bahwa diperlukan usaha keras dan pengorbanan yang besar untuk meraih kemerdekaan dan membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pelajaran yang dapat kita petik adalah kepentingan bangsa dan negara adalah yang utama di atas kepentingan pribadi dan golongan. Dalam lingkup yang lebih kecil (dalam kehidupan bermasyarakat), kepentingan umum harus diutamakan daripada kepentingan pribadi.

Kamu adalah generasi penerus bangsa. Apa yang dapat kamu lakukan untuk mengisi kemerdekaan ini? Tuliskan pada kolom berikut.
Jawaban:
Beberapa kegiatan untuk ikut mengisi kemerdekaan antara lain adalah sebagai berikut:

  1. Menghormati dan menghargai jasa tokoh-tokoh kemerdekaan dengan meneladani semangat kepahlawan.
  2. Menjaga dan memelihara semangat persatuan kesatuan.
  3. Belajar yang giat dan tidak bolos sekolah.
  4. Menolong orang yang membutuhkan.
  5. Menghormati kedua orang tua.
  6. Saling menghormati antarsesama dengan tidak membedakaan perbedaan baik suku, ras, budaya atau agama.
  7. Menjaga keutuhan kedaulatan bangsa dengan rela berkorban demi kepentingan bangsa dan negara.
  8. Mengikuti lomba-lomba dan kegiatan-kegiatan dalam rangka memperingati kemerdekaan.
  9. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan yang ada di masyarakat.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU