Nyanyikan lagu “Syukur” berikut bersama teman-temanmu dengan khidmat. Pahamilah makna lirik atau syairnya.
Kunci Jawaban Kelas 5 Tema 7 Halaman 144
Ayo Berdiskusi
Diskusikan jawaban pertanyaan-pertanyaan berikut. Diskusikan bersama teman-teman sekelompokmu (4-5 orang). Tuliskan hasil diskusi kalian, lalu diskusikan bersama kelompok lain. Tuliskan hasil diskusi kalian dalam kotak berikut.
1. Nilai yang sesuai dengan jiwa dan sikap pahlawan pada lagu “Syukur” adalah
Jawaban:
– Rela Berkorban artinya bersedia dengan ikhlas memberikan waktu, tenaga, pikiran, hingga harta untuk kepentingan bangsa dan negara.
– Cinta Tanah Air. Rasa ini timbul dari dalam hati setiap orang. Panggilan untuk mengabdi, membela, memelihara, dan melindungi Tanah Air dari ancaman ini disebut juga patriotisme.
2. Sebagai generasi sekarang, apa yang harus kita lakukan untuk mewujudkan rasa syukur sebagai bentuk cinta tanah air?
Jawaban:
– Merasa bangga terhadap tanah air Indonesia. rasa bangga itu tentu saja tidak akan muncul tanpa adanya rasa memiliki.
– Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
– Tidak akan melakukan perbuatan dan tindakan yang rnerugikan tanah air;
– Setia dan taat kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
– Belajar dengan giat dan sungguh-sungguh untuk menggapai cita-cita.
Bersyukur sebagai negara merdeka harus terus kita wujudkan dalam setiap kesempatan, kapan pun dan di mana pun. Rasa syukur sebagai bentuk cinta tanah air dapat kita lakukan dengan berbagai hal, salah satunya dengan menjaga persatuan dan kesatuan dalam keberagaman bangsa.
Tahukah Kamu?
Anak-anak dari berbagai penjuru Nusantara saling bertemu dan berkenalan di Jakarta pada tanggal 14-18 Oktober 2003. Mereka mengadakan konferensi. Konferensi adalah rapat untuk bertukar pendapat mengenai suatu masalah yang dihadapi bersama.
Semua anak menyadari bahwa mereka berbeda. Tetapi, mereka mempunyai tekad yang sama, yaitu perbedaan bukanlah alasan untuk bertengkar antara satu dan yang lainnya. Bahkan, mereka berhasil menyusun sebuah kesepakatan tentang cara menyikapi keragaman bangsa.
Kesepakatan tersebut mereka beri judul “Berteman dalam Keragaman”.
Konferensi Berteman dalam Keragaman
Jakarta 14-18 Oktober 2003
I. Tentang Keragaman Agama
Kami Tahu:
• Perbedaan agama janganlah dijadikan alasan terjadinya pertengkaran dan perpecahan.
• Bertegur sapa, senyum, dan adil harus dilakukan kepada siapa pun walaupun berbeda agama.
• Agama itu mengajarkan kebaikan.
• Perbedaan agama itu anugerah dari Tuhan karena di sanalah kita bisa mengisi, saling berbagi, dan saling menolong.
Untuk Itu:
• Di rumah kami bisa:
» Berbagi cerita tentang keragaman agama kepada adik, kakak, ayah, dan ibu.
» Memperkukuh iman dengan menjalankan ibadah yang kami anut dengan sebaik-baiknya.
» Tetap percaya pada agama yang kami anut sepenuhnya dengan tetap bertoleransi pada agama lain agar persatuan antarumat beragama tetap terjaga.
• Di sekolah kami bisa:
» Tidak mempermasalahkan agama yang dianut teman-teman.
» Tidak bertengkar hanya karena agama.
» Memberikan kesempatan teman-teman melakukan ibadah.
» Bertegur sapa dan senyum dengan semua teman meskipun berbeda agama.
» Mendamaikan teman yang berselisih karena perbedaan agama.
» Berteman dengan siapa pun, dengan latar belakang agama yang berbeda sekalipun.
II. Tentang Keragaman Budaya
Kami Tahu:
• Indonesia memiliki suku dan budaya yang beragam.
• Bahwa setiap budaya memiliki ciri tersendiri.
• Tiap daerah mempunyai senjata tradisional, rumah adat, tarian, pakaian, permainan, dan makanan yang wajib kami hargai dan hormati.
• Pengetahuan kami tentang kebudayaan orang lain masih sangat terbatas.
• Kami pun belum begitu jelas tentang kebudayaan milik daerah sendiri.
Kami tahu ada masalah
• Orang lebih senang membanggakan daerah sendiri.
• Orang sering merasa budayanya paling baik.
• Orang sering merasa daerahnya punya kelebihan lebih baik dari yang lain.
Padahal, beragam itu indah, sebab jika semua daerah sama, tidak akan menarik.
Untuk itu:
• Di rumah kami bisa:
» Belajar dan bermain dengan teman dan sahabat pena dari macammacam daerah.
» Berlatih menari macam-macam tarian, seperti Kecak, Gending Sriwijaya, tari Baris, Serimpi.
» Belajar bersama ayah, ibu, adik, atau kakak melalui radio, tv, dan buku.
» Mengajak tetangga untuk bermain congklak, petak umpet, engklek, enggrang, gobak sodor, dan permainan lainnya.
» Mengajak teman yang baru pindah dari daerah lain untuk bercerita dan bermain bersama.
• Mengajak bermain dan belajar bersama teman yang cacat.
Di sekolah kami bisa:
• Mengajak teman untuk tidak mengatakan “ih” terhadap budaya lain.
• Meminjam buku dari perpustakaan tentang macam-macam budaya.
• Membaca cerita-cerita daerah dan bermain dengan teman-teman.
• Mengajak teman untuk menyapa dan bermain dengan teman baru.
Sumber : Majalah Bobo