Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut !
1. Apa makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika?
Jawaban:
Bhinneka Tunggal Ika memiliki makna meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia adalah satu kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan
2. Bagaimana peran semboyan Bhinneka Tunggal Ika dalam upaya meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa?
Jawaban:
Bhinneka Tunggal Ika menjadi semboyan atau moto bangsa Indonesia dan menjadi bagian dari lambang Negara Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar bangsa Indonesia yang sangat beragam ini terus mengingat pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa sebagai bangsa yang utuh dan berdaulat.
3. Mengapa persatuan dan kesatuan bangsa dianggap penting bahkan oleh nenek moyang kita?
Jawaban:
Sejak dahulu, bangsa Indonesia yang tinggal dalam daerah kepulauan memiliki keragaman dalam budaya, agama, suku bangsa, bahasa, dan adat istiadat.
4. Mengapa semboyan Bhinneka Tunggal Ika masih sesuai dengan masyarakat modern saat ini meskipun pemikiran tersebut telah dituliskan sejak zaman Kerajaan Majapahit?
Jawaban:
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika masih tetap sesuai dengan zaman modern saat ini karena bangsa Indonesia masih terdiri dari beragam suku dan tersebar di pelosok nusantara.
5. Bersama dengan seorang temanmu, carilah sebuah peristiwa dari koran atau majalah. Peristiwa tersebut yang menjelaskan peristiwa yang dapat memengaruhi makna persatuan dan kesatuan bangsa di dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Jelaskanlah judul peristiwa, tempat peristiwa, sumber berita dan gambar, dan makna persatuan dan kesatuan melalui gambar tersebut. Jelaskanlah hasil pemikiranmu di depan kelas dengan percaya diri.
Jawaban:
Judul Peristiwa : Penuh Sampah, Warga Gotong-royong Bersihkan Sungai Ledeng
Tempat Peristiwa : Mojokerto , Jawa Timur
Sumber berita dan gambar : news.detik.com
Makna persatuan dan kesatuan pada gambar : Secara swadaya, Warga Desa Modopuro, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto bergotong royong membersihkan Sungai Ledeng yang dipenuhi sampah dan limbah. Gotong royong warga Desa Modopuro meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan
Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 6 Halaman 38
Ayo Berlatih
Lakukanlah kegiatan berikut ini di dalam kelompok yang terdiri atas 3 orang.
1. Perhatikan kembali cerita fiksi berjudul Si Hitam. Bacalah dengan saksama. Lalu, carilah peristiwa persatuan dan kesatuan yang ada dalam cerita tersebut.
Jawaban:
Peristiwa persatuan dan kesatuan dalam cerita fiksi Si Hitam adalah saat Kak Irma dan teman-temannya membantu Rina mencari kucingnya yang hilang.
2. Gambarkan peristiwa dari dalam cerita tersebut sesuai dengan imajinasimu dalam kertas karton ukuran A4 yang dibagi dua.
Jawaban:
3. Pada bagian samping gambar, buatlah sebuah gambar lain yang menceritakan peristiwa persatuan dan kesatuan yang terjadi di sekolahmu.
Jawaban:
4. Gunakan gambar tersebut untuk menceritakannya di depan kelompok lain.
Ayo Renungkan
– Bentuk kehidupan modern seperti apakah yang kamu lihat di sekitarmu?
Jawaban:
Salah satunya adalah gaya hidup dengan teknologi komunikasi. Contohnya adalah munculnya smartphone dan media sosial yang membawa perubahan terhadap kehidupan di segala bidang.
– Bagaimana kamu menerapkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan modern saat ini?
Jawaban:
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman Suku, Agama, Ras, serta Antar Golongan. Semboyan Bhinneka Tunggal Ikka dapat diterapkan dengan cara menghormati, saling mencintai, dan saling menyayangi tanpa memandang darimana asala mereka.
– Apakah tantangan terbesarmu dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di sekitarmu?
Jawaban:
Menurut saya tantangan terbesar menjaga persatuan adalah isu-isu SARA yang sering terjadi di sekitar kita
—
Kerja Sama dengan Orang Tua
Bersama orang tuamu, carilah sebuah cerita fiksi untuk anak yang sesuai dengan umurmu dari surat kabar atau majalah. Mintalah ayah atau ibumu untuk membacakannya untukmu. Lalu, diskusilah bersama orang tuamu untuk menentukan tokoh utama dan tokoh tambahannya. Adakah perbedaan pendapat dalam menentukannya? Mengapa? Bagaimana mengatasinya?
Jawaban:
Judul Cerita : Keledai dan Penjual Garam
Tokoh utama : Penjual Garam
Tokoh pembantu : Keledai
Keledai dan Penjual Garam
Si penjual garam merupakan seseorang yang dikenal baik dan dermawan. Setiap hari dia membagikan hasil penjualannya kepada tetangga dan fakir miskin meskipun hidupnya juga tidak bergelimang harta. Setiap kali berhasil menjual garam, dia akan belikan pakaian dan makanan untuk di sedekahkan.
Pedagang garam tersebut memiliki seekor keledai yang digunakan untuk mengangkut garam ke kota terdekat. Ia sangat menyayangi keledai tersebut sampai makanan dan tempat tinggal keledai selalu disediakan. Keledai tersebut sudah dianggap keluarga dan menjadi teman hidup satu-satunya pedagang garam tersebut. Akan tetapi keledai tersebut tampaknya tidak puas dengan perlakuan pedagang garam.
Si keledai beranggapan bahwa mengapa tuannya tidak membelikan gerobak untuk mengangkut barang dagangannya menuju ke kota daripada harus ditaruh di atas punggungnya setiap hari. Alhasil, keledai tersebut selalu mencari cara agar ia dapat terbebas untuk tidak membawa beban berat saat pergi ke pasar. Akhirnya, dia menyusun rencana untuk berpura-pura terjatuh ke dalam sungai dan merendam garam tersebut. ia berpikir dengan cara tersebut beban yang dibawanya akan semakin ringan setiap harinya. Namun, lama-kelamaan tuannya juga mengetahui bahwa keledainya hanya berpura-pura kepadanya agar tidak dibawakan beban yang berat
Suatu hari, dinaikkan lah kapas pada punggung keledai. Petani tidak memberitahukan bahwa yang dibawa bukanlah garam melainkan kapas. Hal ini untuk memberikan pelajaran kepada keledai yang suka mengeluh padahal sudah sangat dikasihi. Setiba di jembatan, keledai tersebut tanpa menunda waktu langsung menjatuhkan diri ke dalam sungai dan kapas kemudian menyerap air sungai.
Bukannya ringan, justru beban yang dibawa keledai semakin berat karena kapas yang dia bawa menyerap air. Petani kemudian menjawab dengan bijaksana. Si penjual garam berkata bahwa sebenarnya yang keledai bawa bukanlah garam melainkan kapas yang menyerap air. Si penjual garam telah mengetahui bila keledai hanya berpura-pura terjatuh agar bebannya tidak berat akan tetapi si penjual garam menilai bahwa perbuatan keledai sungguh merugikanya. Keledai tersebut kemudian sangat malu karena selama ini ia seperti tidak tahu diri dan tidak tahu terima kasih kepada si pedagang garam.
—
*)Disclaimer:Â Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.