Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 6 Halaman 64
b. Bagi Masyarakat
– Hidup rukun dengan semangat kekeluargaan antarwarga masyarakat
– Setiap warga masyarakat menyelesaikan masalah sosial secara bersama-sama
– Bergaul dengan sesama warga masyarakat tidak membedakan-bedakan suku, agama, ras, ataupun aliran
– Menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar dalam bergaul antarsuku bangsa
– Mengadakan bakti sosial di lingkungan masyarakat
c. Bagi Bangsa dan Negara
– Mendahulukan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan
– Memberikan kesempatan yang sama kepada suku bangsa untuk memperkenalkan kesenian daerahnya ke daerah lainnya.
– Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa
– Memberikan kesempatan yang sama kepada semua daerah untuk mengembangkan kebudayaan daerah lainnya.
4. Presentasikanlah hasil diskusimu di depan kelas dengan memberikan kesempatan kelompok lain untuk memberikan pertanyaan berdasarkan presentasimu.
B. Membuat Pertanyaan
Dari hasil diskusi dan presentasi dari kelompokmu dan kelompok yang lain, catatlah hal-hal menarik dan tuliskanlah pertanyaan yang berhubungan dengan isi presentasi tersebut. Catat dan tuliskanlah di tempat yang tersedia.
Hal menarik:
– Setiap keinginan dan kepentingan pribadi harus disesuaikan dengan mengutamakan kepentingan orang banyak
– Persatuan dan kesatuan harus dimiliki seluruh anggota masyarakat
– Bangsa yang bersatu akan lebih cepat dan mudah mencapai tujuan.
Pertanyaanku:
– Mengapa kita harus mengutamakan kepentingan orang banyak di atas kepentingan pribadi?
– Mengapa persatuan dan kesatuan harus dimiliki setiap anggota masyarakat?
– Mengapa bangsa yang bersatu lebih mudah mencapai tujuan?
Persatuan dan kesatuan mempunyai peran penting dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, salah satunya untuk menciptakan keteraturan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menciptakan masyarakat yang bersatu, diperlukan berbagai sikap baik yang harus terus dipelihara, salah satunya adalah kejujuran.
Kejujuran sangat diperlukan untuk menciptakan dan memelihara persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pernahkah kamu mengalami peristiwa yang menuntut kejujuran? Atau pernahkah kamu membaca cerita yang berhubungan dengan nilai kejujuran? Simaklah cerita berikut ini dengan saksama.
Ayo Membaca
Kejujuran Wina
Oleh Fransisca Emilia
Menjelang malam hari, di sebuah rumah di Banyumanik, Semarang, seorang siswa kelas enam SD, Wina, baru ingat kalau esok pagi harus mengumpulkan tugas menulis cerpen. Wina lalu mencoba mengerjakan tugas itu. Namun hanya beberapa kalimat yang berhasil ia selesaikan. Selanjutnya buntu.
Pandangan Wina lalu tertuju pada tumpukan majalah di rak buku. Ada beberapa majalah tua koleksi ibunya. Wina tiba-tiba mendapat akal. Ia tahu di majalah itu ada kolom untuk anak-anak yang memuat cerita anak. Wina lalu memilih salah satu cerita. Ia menyalin cerita itu
Esok paginya di kelas, Wina segera mengumpulkan tugasnya kepada Boy, si ketua kelas. Tera teman sebangkunya lalu menyapa Wina. “Cerpenmu sudah selesai, Wina?”
“Eeem…, Sudah, Tera,” jawab Wina ragu. “Aku menyalin dari majalah tua ibuku. Tapi jangan bilang siapa-siapa, ya?” bisik Wina.
Tera terbelalak. “Lho? Itu namanya kamu jadi plagiator, Win!”
“Plagiator?” Wina balik bertanya.
“Iya. Kamu mencontek karya orang lain, berarti kamu plagiator.”
“Tapi, ini kan hanya untuk tugas sekolah,” kilah Wina.
“Tetap saja plagiat, Win! Tidak baik!” tegas Tera.
Bel masuk jam pelajaran pertama berbunyi. Wina tidak dapat berkonsentrasi sepanjang pelajaran. Ucapan Tera tentang plagiator tadi terus mengusiknya.
Saatnya Bu Indi memasuki kelas. Wina gemetar menahan degup jantungnya yang berdetak hebat. Bu Indi masuk kelas dengan membawa setumpuk kertas tugas menulis cerpen yang telah dikumpulkan melalui Boy, ketua kelas.
Bu Indi memang meminta tugas dikumpulkan lebih awal agar beliau punya waktu untuk membaca dan memeriksa pekerjaan murid-muridnya.
Ibu sudah membaca certa-cerita kalian. Ada satu cerpen yang bagus sekali.” Bu Indi diam sejenak. “Wina, tolong maju dan bacakan cerpenmu, ya!”
Wina terkejut. Ia lalu berjalan ke depan kelas dengan kepala tertunduk.
Bu Indi menyerahkan kertas tugasnya. “Silakan dibaca.”
Wina tiba-tiba memberanikan diri berkata. “Maaf, Bu. Sebenarnya, cerpen ini bukan karya saya. Saya menyalinnya dari sebuah majalah lama.
Terdengar helaan napas Bu Indi. Ruang kelas mendadak senyap.
“Baiklah. Kembalilah ke bangkumu, Wina,” kata Bu Indi.
Anak-anak, mengambil karya orang lain dan diakui sebagai milik sendiri itu namanya menjiplak atau plagiat. Itu perbuatan yang tidak baik,”kata Bu Indi.
Wina menunduk semakin dalam.
“Namun, Ibu juga menghargai kejujuran Wina. Butuh keberanian besar untuk mengakui kesalahan. Wina telah bersikap sportif. Namun Wina tetap harus mengumpulkan tugas cerpen buatan sendiri besok pagi.
Wina mendesah lega karena mendapatkan kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya. Ia berjanji akan mengumpulkan cerpen karyanya sendiri tepat waktu seperti yang diminta Bu Indi.
Disadur dari Nusantara Bertutur, Kompas Minggu 17 September 2017
Kunci Jawaban Tema 9 Kelas 6 Halaman 69 70 71
Ayo Menulis
Sudahkah kamu membaca cerita di atas? Bagaimana pendapatmu tentang cerita tersebut? Apakah kamu dapat mengikuti jalan ceritanya dengan baik? Apakah kamu dapat membayangkan watak si tokoh utama?
Dalam sebuah cerita fiksi, biasanya diawali dengan pengenalan tokoh dalam cerita, penjelasan masalah yang terjadi, dan berikutnya cara penyelesaian masalahnya. Setelah kamu membaca dengan saksama, lakukanlah kegiatan berikut ini dengan teliti.
A. Lengkapi diagram berikut ini!
Jawaban:
Judul: Kejujuran Wina
Pengarang: Oleh Fransisca Emilia
Tokoh Utama : Wina
Watak : Jujur, sportif, dan Bertanggung jawab
Hal yang Kamu Sukai tentang Tokoh Utama : bersikap jujur dan berani mengakui kesalahanya.
Hal yang Mengejutkanmu dari Cerita : Bu Indi menghargai kejujuran Wina dan memberikan kesempatan mengumpulkan cerpen lagi
Tuliskan ringkasanmu di sini
Jawaban:
Wina mendapat tugas menulis cerpen yang harus segera dikumpulkan. Wina menyalin cerpen dari majalah lama. Tera sebagai teman sebangku menyarankan agar Wina tidak melakukan plagiat. Bu Indi memberi penghargaan kepada Wina berkat tulisan cerpennya yang bagus. Bu Indi juga meminta Wina maju ke depan untuk membacakan cerpennya. Wina kemudian mengaku kepada bu Indi dan semua teman-temannya bahwa karya cerpennya adalah hasil menyalin dari cerpen majalah lama. Bu Indi dengan bijaksana tetap memberi hukuman yang adil kepada Wina untuk membuat cerpen lagi. Wina dengan senang hati menerima hukuman tersebut.
B. Lengkapilah tabel berikut ini berdasarkan cerita di atas. Jelaskanlah setiap tokoh tambahan yang ada di dalam cerita dengan wataknya sesuai dengan imajinasimu berdasarkan cerita di atas.
Jawaban:
Tukarkanlah hasil pekerjaanmu dengan teman sebangkumu. Lihatlah adakah perbedaan dan persamaannya dengan hasil pekerjaanmu. Cobalah untuk menelaah mengapa ada perbedaan dan persamaan hasil pemahamanmu tentang cerita fiksi di atas.