Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Rektor Universitas Hasanuddin, Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA. meninjau pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) hari kedua, Senin (6/7).
Rektor Unhas melakukan kunjungan ke beberapa ruangan pelaksanaan UTBK yang berlokasi di lingkungan Kampus Unhas, Tamalanrea.
Kunjungan Rektor Unhas didampingi Penanggung Jawab UTBK Unhas Prof Dr Ir Muh Restu, MP. dan beberapa Koordinator.
Prof Dwia melihat secara langsung mekanisme penerapan protokol pencegahan Covid-19 dalam pelaksanaan UTBK Unhas, mulai dari kedatangan peserta hingga peserta berada di dalam ruangan.
Selain itu, Prof Dwia juga menyempatkan diri berbincang dengan beberapa peserta sebelum pelaksanaan ujian.
Panitia Pelaksana Pusat UTBK Unhas mengoptimalkan penerapan protokol pencegahan Covid-19 secara ketat, baik kepada peserta, pengawas, maupun panitia ujian.
Protokol seperti menjaga jarak, memeriksa suhu tubuh, dan mencuci tangan sebelum masuk ruangan diterapkan secara ketat.
“Protokol pencegahan Covid-19 merupakan standar yang wajib diterapkan. Saya melihat langsung bahwa untuk lokasi di Unhas protokol tersebut telah diterapkan. Saya mendapat laporan bahwa kita telah menemukan dua orang peserta yang bersuhu tubuh tinggi, di atas standar. Kepada mereka ini segera diterapkan prosedur yang telah ditetapkan LTMPT,” kata Prof Dwia.
Sesuai ketentuan LTMPT, bagi peserta yang bersuhu tubuh tinggi tidak diperkenankan untuk mengikuti UTBK sesuai yang dijadwalkan.
Panitia pelaksana pada Pusat UTBK akan membuat berita acara untuk diteruskan kepada LTMPT, dan akan diambil langkah menyiapkan jadwal ujian ulang pada Tahap II, yang direncanakan berlangsung antara tanggal 20 s.d. 29 Juli 2020.
Sementara itu, menyoroti adanya beberapa peserta yang masih ditemukan melakukan pelanggaran, Prof Dwia menegaskan bahwa peserta seharusnya melaksanakan ujian dengan penuh kejujuran. Bagi peserta yang melakukan kecurangan, dapat dipastikan akan diberikan sanksi tegas.
“Kemarin kami masih menemukan ada peserta yang membawa handphone dan berusaha memotret soal. Ini langsung diamankan oleh pengawas. Setelah kami selidiki, rupanya ada yang memberi iming-iming bisa membantu kelulusan. Dapat kami pastikan ini upaya penipuan kepada peserta tersebut. Jangan percaya pihak-pihak yang menjanjikan bisa meluluskan,” kata Prof Dwia.
Pusat UTBK Unhas sebelumnya menemukan sebanyak empat peserta yang berusaha melakukan kecurangan saat ujian hari pertama.
Sementara untuk ujian hari kedua, tidak ada lagi peserta yang ditemukan melakukan kecurangan. Hal ini akibat ketatnya pengawasan yang dilakukan oleh pengawas ruangan, penanggung jawab lokasi, serta panitia pelaksana.
Pelaksanaan ujian oleh Pusat UTBK Unhas berlangsung pada 14 lokasi, dimana terdapat sebanyak 73 ruangan.
Ujian ini akan berlangsung hingga tanggal 14 Juli 2020, dimana setiap harinya akan berlangsung dua sesi, yaitu pagi dan siang.(*)