Kurikulum dan Literasi Kewirausahaan Penting; ITB Kalla Gagas Penguatan Ekosistem

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Institut Teknologi dan Bisnis Kalla menggelar webinar bertajuk penguatan ekosistem kewirausahaan. Kegiatan itu digelar secara virtual melaui apllikasi zoom dengan menghadirkan Plt Gubernur Sulawesi Selatan yang diwakili oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sulawesi Selatan H.Abd Malik Faisal,SH,M.Adm.Pem selaku keynote speaker .

Webinar tersebut turut pula menghadirkan kepala dinas pendidikan Sulawesi selatan dan ketua BPD Hipmi Sulsel periode 2020-2023, Rabu (5/5). Webinar tersebut dihadiri kurang lebih 200 peserta dari berbagai kalangan, termasuk para kepala SMA/MA/SMK se-Sulawesi Selatan.

Dalam sambutannya Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Kalla menyampaikan bahwa tantangan generasi selanjutnya akan sangat besar maka sangat perlu adanya kolaborasi dan perhatian khusus dari berbagai pihak.

“Perlu diketahui dimasa depan tantangan kedepan akan jauh lebih kompleks, rasion pemenuhan tenaga kerja yang kompeten dengan jumlah lulusan s1 sangat jauh. Sehingga kehadiran sebuah Ekosistem yang mendukung kewirausahaan dijenjang sekolah harus dimulai segera mungkin agar mindset generasi pelanjut kita bukan lagi pencari kerja, tetapi penyedia lapangan kerja,” Ungkap Syamril.

Selain itu, Syamril yang juga Lulusan S2 Institut Teknologi dan Bisnis Bandung itu mengatakan bahwa harapan besar ITB Kalla menggelar webinar ini adalah hadirnya Ekosistem atau Organisasi Bisnis di jenjang sekolah sehingga literasi bisnis itu bisa dimuai dari sejak dini.

“Semoga, dengan adanya webinar ini yang juga dihadiri oleh berbagai unsur dan stakeholder bisa membawa dampak yang besar nantinya. Hal yang bisa kita lakukan saat ini yaitu dengan membawa literasi kewirausahaan pada jenjang sekolah. Bahkan kalau perlu kita buatkan kurikulum agar menjadi mata pelajaran di bangku sekolah, “ Ungkap Syamril.

Baca Juga:  Universitas Fajar Berpartisipasi dalam Kolaborasi Internasional

Pada sesi panel yang menhadirkan pembahas Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan, Rektor ITB Kalla dan Ketua BPD HIPMI Sulsel dipaparkan peran strategis dari masing-masing stakeholder ekosistem kewirausahaan baik dari Pendidikan, bisnis maupun komunitas Kadis Pendidikan Sulsel menegaskan perlunya pemperhatikan SMK sebagai penyelenggara Pendidikan yang sangat dekat dengan iklim kewirausahaan

“Ketika berbicara tentang kewirausahaan di jenjang sekolah, maka hal pertama terlintas adalah SMK. Karena awal mula kenapa SMK dihadirkan di Indonesia adalah dengan harapan dari SMK ini lah bisa hadir lulusan dengan skill dan kemampuan yang arahnya adalah kewirausahaan. Tp kenyataannya sekarang di sulsel khususnya jumlah pengangguran berasal dari lulusan SMK. Harapan saya, jika kita ingin membawa literasi bisnis di jenjang sekolah menengah, kita bisa memulainya di SMK yang ada di Sulawesi Selatan,” Ungkap Prof Jufri

Penyataan Kadis Pendidikan tersebut sejalan dengan ulasan Ketua BPD HIPMI Sulsel. Andi Rahmat Manggabarani, Pengusaha property tersebut membuka peluang kolaborasi dengan SMK-SMK yang membutuhkan pendampingan

- Iklan -
Baca Juga:  Keunggulan dan Perkembangan Dunia Farmasi

“Kami siap memberikan pelatihan misalnya tentang keuangan, bagaimana mengajukan pemodalan usaha. Kita punya mitra kerjasama dengan perbankan, kita juga telah bekerjasama dengan GOJEK. Bukan tidak mungkin, HIPMI juga nanti akan hadir di sekolah-sekolah seperti halnya HIPMI PT di perguruan tinggi”. Tegas Rahmat.

“Hipmi adalah organisasi yang terbuka bagi semua kalangan, kolaborasi dan kerjasama dengan semua stakeholder adalah kunci. Sederhananya, jikaa anak-anak muda ingin berorganisasi maka ke HIPMI lah, jika ingin sekolah bisnis, di Makassar sudah ada ITB Kalla. Anak-anak muda tidak perlu kemana-mana lagi”. Ungkap Rahmat

ITB Kalla berharap dari webinar tersebut dapat diperoleh insight yang bermanfaat utamanya dalam mengembangkan kurikulum kewirausahaan yang layak untuk sekolah. Sebagai perguruan tinggi di bawah Yayasan Hadji Kalla yang juga membina sekolah dasar dan menengah, kehadiran kurikulum kewirausahaan yang baik dan sesuai dengan perkembangan zaman menjadi harapan tersendiri.

“Kewirausahaan layak menjadi sebuah mata pelajaran yang terintegrasi dengan berbagai penilaian lain di sekolah, maka dari itu kehadiran kurikulum serta literasi kewirausahaan yang mumpuni dapat menjadi pertimbangan kita ke depan untuk ditindaklanjuti”. Ungkap Syamril,

Syamril juga memperkenalkan kurikulum prodi kewirausahaan pada sesi webinar tersebut dimana kurikulum dirancang untuk membentuk karakter kewirausahaan dan juga professional yang tangguh di kemudian hari sebagaimana pesan founders.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU