“Orang ini aneh, kalau memang petugas PLN kenapa tidak bilang dari awal? Dan bagaimana bisa seorang pekerja PLN berpakaian seperti preman dengan rambut yang berantakan.” pikir Kyra yang tidak percaya pada laki-laki itu.
“Buuuu ininah ada orang mau masuk ke dalam rumah katanya dia petugas PLN!” teriak Kyra pada rumah yang sebenarnya tidak ada orang di dalamnya.
Sembari Kyra teriak membuat laki-laki gemuk itu menemui teman akrabnya.
Hati Kyra terasa lebih tenang, kejadian tidak sampai lima menit tadi yang penuh ketegangan seketika berubah saat ibu dan ayahnya datang menghampirinya.
“Aku bisa saja mengadu, tapi kasian jika mereka akan digebukin nantinya.” pikir Kyra.
“Ini mba uangnya.” laki-laki kurus yang memberi uang dengan tangan yang bergetar ketakutan.
Melihat pembeli mencurigakan itu melaju dengan kendaraan roda dua yang tidak memiliki plat. Lisan Kyra menceritakan kejadian laki-laki menyeramkan itu ingin memasuki rumah orang tuanya.
“Alhamdulillah, untung saja handphone dan dompet Ibu hanya tergeletak di meja ruang tamu.” jawab ibu Kyra dengan penuh syukur.
“Iya, handphone, laptop dan kunci-kunci juga Ayah letakkan di ruang keluarga. Ayah lupa menyimpannya kembali.” jawab ayah sambil memastikan ke arah ruang keluarga.
“Iya Bu, Ayah, alhamdulillah Kyra bisa mendengar hentakan kaki peyamar itu dengan jelas.” sambung Kyra dengan senyuman tipis dan bangga.
“Hijab benar-benar melindungimu, untung saja kamu pakai hijab Kyra, kalung emasmu tidak terlihat. Bagaimana jika terpamerkan? Pasti itu adalah salah satu incarannya.
Maaf Ayah sudah menyebutmu tuli, padahal belum tentu Ayah dan Ibu dapat mendengar suara kaki yang berusaha pelan-pelan memasuki rumah jarak tiga meter dari rumah.” rasa penyesalan ayah pada anak perempuannya.
“Kyra, maafkan Ibu, pakailah hijabmu nak, selalu.” suara pelan dan perlahan meneteskan air mata di wajah ibu.
Tidak pernah terpikir oleh Kyra kejadian itu menyadarkan ayah dan ibunya. Cara Allah memang berbeda untuk menguji makhluknya dan kata Allah benar, Allah tidak akan menguji makhluk sesuai dengan kadar kemampuannya.
Ini adalah langkah pertama Kyra untuk menjadi pribadi yang bertakwa. Kyra yakin setiap ingin berubah akan ada ujian-ujian yang menghampirinya. Level pertama telah lulus, Kyra siap menyelesaikan level selanjutnya.
Penulis: Tiara Dita Ramadina