Latihan yuk! Ini 8 Contoh Soal Asesmen Nasional Literasi Membaca untuk SMP Kelas 8

Jawaban: A

Mengevaluasi dan Merefleksi
Berangkat dari keprihatinan siswa SMP Negeri 23 Bandung yang melihat krisis air bersih di sekolah, mereka bereksperimen membuat alat penjernih air sederhana. Air di sekolah yang bersumber dari air sumur resapan berwarna kuning dan keruh, serta berbau besi, tentu saja tidak dapat dipergunakan untuk aktivitas sehari-hari, seperti wudhu dan mencuci tangan.

Guru pembimbing, Amalia Sholihah, menangkap keprihatinan para siswa didiknya. Ia kemudian mengajak mereka mencari solusi dengan melakukan riset mandiri. ‘Ketika membuat ini anak-anak sempat stres, karena tidak terbiasa. Biasanya, kan, berupa resep, kalau ini harus menggali, mencari tahu sendiri, tapi begitu melihat hasilnya, mereka sangat bahagia,’ tutur Amalia.

Dari penelitian tersebut, siswa menemukan bahan-bahan yang harganya terjangkau, tetapi efektif menjernihkan air, yaitu ziolit yang berbentuk seperti kerikil dengan ukuran kecil dan sedang, pasir aktif, arang aktif, dan filter akuarium. Bahan-bahan ini kemudian ditakar dan disusun pada wadah yang sudah tidak terpakai, seperti botol air mineral bekas atau pipa.

Dari percobaan yang dilakukan, susunan paling efektif untuk menjernihkan air adalah ziolit dengan ukuran kecil pada posisi paling bawah, dilanjutkan arang aktif, pasir aktif, lalu diisi kembali dengan ziolit berukuran sedang. Terakhir, posisi teratas dipasang filter akuarium. Hasilnya, ketika air tercemar dituang, air yang semula kuning, keruh, dan berbau, menjadi bening dan tidak berbau sama sekali. Air juga dapat mengalir dengan lancar, tidak mengalami penyumbatan.

Tidak sekadar efektif, harga bahan-bahan tersebut pun terjangkau sehingga siswa mampu membeli. Harga bahan-bahan tersebut berkisar antara tiga ribu hingga dua belas ribu rupiah. ‘Kalau kita lihat di internet harga filter itu dua juta, tidak mungkin terbeli oleh anak-anak saya yang keluarganya menengah ke bawah,’ ungkap Amalia.

Selain dapat dirasakan langsung manfaatnya, hasil pembelajaran STEM siswa SMP Negeri 23 Bandung ini juga seringkali diikutkan pada ekspos karya pelajar, baik di tingkat kota, provinsi, maupun nasional. Tidak puas hanya sampai di sini, Amalia ingin para siswa dapat mengemas penjernih air dalam wadah menarik, sehingga memiliki nilai ekonomis. ‘Lumayan untuk pemasukan, membantu ekonomi keluarga mereka,’ harap Amalia.

A. bahan mudah dicari
B. bahan lumayan murah
C. mudah dibuat
D. efektif hasilnya

Baca Juga:  Sejarah Dan Keunikan Candi Prambanan

Jawaban: D

- Iklan -

8. Literasi, Jiwa Dunia Pendidikan

Pendidikan adalah proses pembelajaran seseorang dalam memahami suatu kondisi atau gejala pada kehidupan nyata. Pembelajaran berarti tahapan seseorang untuk dapat mengerti perihal kajian yang dipelajari. Mempelajari adalah keadaan seseorang melakukan kegiatan membaca dan menulis.

Membaca artinya menggunakan mata untuk melihat objek dan otak untuk menginterpretasi objek serta mengambil makna suatu objek, sedangkan menulis artinya menggunakan otak sebagai alat berpikir dalam menuangkan gagasan melalui tangan berupa tulisan-tulisan yang memiliki ilmu atau makna akan peristiwa. Jadi, membaca dan menulis merupakan awal terciptanya suatu pendidikan.

Membaca tidak hanya sekedar melihat susunan alfabet di atas lembar putih tetapi jauh lebih dari itu, yakni memahami isi tulisan bahkan mampu mengkritisi bahasan tulisan yang telah dibaca. Membaca adalah unsur pertama dan utama dalam menyerap beraneka ragam ilmu dari manapun. Tanpa membaca tidak ada satu orang pun di muka bumi ini yang pandai dan cerdas. Albert Einstein adalah seorang yang genius dan ia memeroleh dengan cara membaca.

Menulis tak sebatas menumpahkan tinta pada bidang datar, melainkan merangkai alfabet satu demi satu sehingga terbentuk suatu tulisan yang menampilkan ide penulis dalam menyampaikan isi bahasan pada pembaca. Menulis merupakan unsur pertama dan utama dalam memaparkan rangkaian alfabet hingga berbentuk suatu tulisan untuk dipahami dan dikritisi oleh pembaca.

Selain itu, menulis juga merupakan kegiatan menuangkan segala macam gagasan yang dapat dijadikan pedoman dan acuan terhadap pendidikan untuk menambah ilmu. Raden Ajeng Kartini, yang merupakan seorang penulis tersohor di masanya, selalu menuangkan pemikirannya dalam bentuk tulisan hingga mampu mengubah pandangan orang Belanda terhadap kaum pribumi saat itu.

Membaca bukan saja melihat, tetapi juga menerka dan mengkritisi tulisan yang tidak sesuai dengan pola pikir kita terhadap bahasan yang disajikan penulis. Menulis tak hanya menggoreskan ujung pena pada kertas, melainkan mengubah pola pandang kita terhadap pemikiran yang disampaikan penulis mengenai suatu kajian.

Membaca dan menulis itu ibarat dua sisi mata uang yang tak dapat dipisahkan dan saling mengungguli, sebab keduanya harus berjalan berdampingan agar membentuk suatu kemampuan dan keterampilan dalam jiwa setiap insan.

Baca Juga:  Sejarah Dan Keunikan Florence Cathedral dan Kubah Brunelleschi, Florence

Literasi atau kegiatan membaca dan menulis ini memiliki kedudukan penting dalam dunia pendidikan. Tanpa kehadiran keduanya, dunia pendidikan itu ibarat ruang hampa tanpa isian dan tak bermanfaat bagi keberlangsungan hidup manusia. Literasi memegang peran kunci pada dunia pendidikan yakni, sebagai fondasi yang memberikan kekuatan dalam membangun dan membentuk dunia pendidikan bagi semua orang.

Tak berhenti di situ, literasi juga merupakan tulang punggung pendidikan, sebab hanya dengan literasi semua orang dapat mengenyam pendidikan walau tak harus berada di bangku sekolah dan karenanya tercipta manusia pandai dan cerdas. Oleh sebab itu, sangat penting membudayakan kegiatan literasi yaitu baca dan tulis dalam kehidupan masyarakat untuk membangun dunia pendidikan bagi seluruh manusia.

Indonesia sebagai salah satu negara yang mengedepankan pendidikan, ternyata mengalami kendala berupa penurunan tingkat literasi dalam kehidupan masyarakat. Hal ini dibuktikan dengan menurunnya nilai serap kemampuan akademik dari tahun ke tahun yang disebabkan oleh menurunnya minat baca dan tulis pelajar.

Berdasarkan pengamatan yang saya lakukan terhadap sepuluh siswa-siswi di desa Kedungmoro, Kecamatan Kunir, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur dengan dua latar belakang lembaga pendidikan berbeda (SD dan MI), ternyata hanya dua siswa yang melakukan kegiatan literasi, baik di sekolah maupun di rumah. Sangat miris jika melihat cermin literasi yang berlangsung selama ini, namun itulah bukti kegiatan literasi yang ada di dunia pendidikan Indonesia saat ini.

Melihat kenyataan bahwa kemampuan literasi di Indonesia masih jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan negara lain di dunia, apa yang dapat kamu lakukan untuk kegiatan literasi?

A. Mengingatkan saja kepada para pelajar untuk membudayakan literasi sekolah agar sekolah tidak ketinggalan dalam lomba kebahasaan.

B. Literasi harus digalakkan dengan serius /kuat agar membentuk suatu kemampuan dan keterampilan dalam jiwa manusia.

C. Mendatangkan penulis buku-buku bacaan umum agar siswa /masyarakat membeli buku yang diperlukan.

D. Membudayakan literasi baca tulis tidak harus di bangku sekolah tetapi dilakukan oleh siapa saja, di mana saja dan kapan saja untuk menciptakan manusia pandai dan cerdas.

Jawaban: B dan D

Demikian Contoh Soal Asesmen Nasional SMP yang bisa kamu pelajari untuk menghadapi ANBK 2022.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU