FAJARPENDIDIKAN.co.id – Inovasi Dinas Perpustakaan Kota Makassar dipilih oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah – Balitbangda Makassar untuk menjadi contoh sekaligus lokus Studi Lapangan (Stula) LATPIM IV Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Angkatan VIII Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Kelas Kota Balikpapan Tahun 2021 yang berkunjung secara virtual/ daring ke Laboratorium Inovasi Balitbangda Kota Makassar, Senin (19/07).
Kunjungan virtual LATPIM IV yang berjumlah 21 orang melalui zoom meeting dipimpin oleh Widyaiswara Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Pemerintah Provinsi Kaltim, Yoyok Setyo Langgeng dan Ketua Kelas LATPIM IV, Cucu Eka Putra diterima langsung oleh Kabid Pengembangan Inovasi dan Teknologi Balitbangda Kota Makassar, Lasmana Djalaluddin, Kasubid Dokumentasi, Data, Evaluasi dan Monitoring Pengembangan Inovasi dan Teknologi Balitbangda Kota Makassar, Khairil Anwar serta Pustakawan dan inovator dari Dinas Perpustakaan Kota Makassar, Tulus Wulan Juni.
Kabid Pengembangan Inovasi dan Teknologi Balitbangda Kota Makassar, Lasmana dalam sambutannya mengatakan bahwa kehadiran Laboratorium Inovasi Balitbangda Kota Makassar sebagai upaya memfasilitasi teman-teman inovator yang ada disetiap satuan unit kerja untuk mengembangkan inovasinya dan mengikuti ajang kompetisi.
“Kunjungan Bapak/ Ibu hari ini akan ditemani salah satu inovator dari Dinas Perpustakaan Kota Makassar yang memiliki inovasi paling banyak dan salah satu inovasinya yakni SENTUH PUSTAKA saat ini lolos Top 99 Inovasi Pelayanan Publik Sinovik Kemenpan-RB menuju Top 45,” terang Lasmana menjelaskan.
Ketua Kelas LATPIM IV, Cucu Eka Putra memperkenalkan satu persatu peserta LATPIM dan selanjutnya mempersilahkan dari Balitbangda Kota Makassar serta Pustakawan Dinas Perpustakaan Kota Makassar memaparkan Presentasinya.
Tulus dari Dinas Perpustakaan Kota Makassar memaparkan seluruh inovasinya yang berjumlah 6 inovasi yakni Dongkel with Mobile Library, Kartu Perpustakaan Bisa PeDe, Layanan KUSUKA, SENTUH PUSTAKA, Magang Mandiri (MaRi) dan DONGKELOR.
Usai pemaparan, Tulus pun diberondong pertanyaan oleh peserta LATPIM IV seperti bagaimana proses lahirnya inovasi, menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, dukungan anggaran, personil hingga memastikan keberlanjutan seluruh inovasi. Waktu yang disediakan sebelumnya hanya sampai jam 11 siang karena peserta sangat antusias bertanya maka ditambah waktunya hingga jam 12 siang.
Namun penambahan waktu tersebut belum cukup, Ketua Kelas, Cucu Eka Putra meminta izin untuk mengumpulkan pertanyaan dari peserta LATPIM dan akan dijawab oleh narasumber melalui WhatsApp setelah kunjungan virtual selesai.