Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) juga melakukan aksi unjuk rasa sebagai respon penolakan atas kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, pertalite dan solar. LMND, melakukan aksinya berlokasi di Kantor Pusat Pertamina.
Ketua Umum LMND, Muhammad Asrul mengatakan, LMND secara organisasi menolak kenaikan BBM bersubsidi, akan menambah penderitaan dan kesengsaraan rakyat yang belum pulih akibat Pandemi Covid-19.
Menurut Asrul, kenaikan BBM bersubsidi secara simultan akan diikuti kenaikan harga bahan pokok dan komoditas pangan lainnya. Sementara saat ini, banyak rakyat yang kehilangan pekerjaan dan penghasilan akibat Pandemi Covid-19. Bahkan kebutuhan sehari-hari pun sulit tercukupi.
Dengan naiknya harga BBM, katanya, akan menambah beban dan penderitaan rakyat miskin. Alasan Pemerintah telah terjadi pembengkakan anggaran subsidi dan melonjaknya harga minyak dunia akibat perang Rusia dan Ukraina.
Bawa Keranda
Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi BEM Nusantara menggelar aksi di dekat Patung Arjuna Wiwaha atau Patung Kuda, Jakarta Pusat. Mereka juga menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Massa aksi dengan membawa spanduk di Patung Kuda. Massa membawa bendera dan mengenakan almamater identitas. Juga membawa spanduk bertulisan ‘BEM Nusantara Tolak Kenaikan BBM dan Pasal-pasal Kontroversi RKUHP’. Ada juga poster bertulisan ‘September Berdarah’. (*)