LPPM Unhas Gandeng ADUPI Gelar Lokakarya Solusi Sampah Nasional

Makassar, FajarPendidikan.co.id – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Hasanuddin (Unhas) bekerja sama dengan Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia (ADUPI), Green Indonesia Foundation bersama beberapa mitra lainnya menggelar acara Lokakarya Solusi Sampah Nasional yang bertema “Mereduksi Pencemaran Sampah Plastik Melalui Konsep 3R Reduksi-Reuse-Recycle” di Gedung IPEKS, Kampus Unhas Tamalanrea, Senin 18 Februari 2019.

Lokakarya solusi sampah nasional ini berlangsung dalam dua sesi. Presentasi sesi pertama menghadirkan sejumlah narasumber, yakni Dr Ir Nani Hendriarti (perwakilan Kemenko Bidang Maritim), Dr Ir Darhamsyah, M Si., (Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Sulawesi dan Maluku, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), Dr Ir Sapta Putra Ginting, M Sc., (Kasubdit Restorasi, Direktorat Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI), dan Christine Halim (Ketua ADUPI).

Baca Juga:  Asnawin Aminuddin Terpilih Ketua IKA Pascasarjana Unpacti Makassar

Sementara untuk sesi kedua yang berlangsung dari siang hingga sore harinya menghadirkan pembicara berbeda, yaitu Ir Lahur Pradjarto (perwakilan Kementerian Koperasi dan UKM), Ir Audi Hasbi, M T., (wakil pemerintah provinsi Sulawesi Selatan), H. Asrul Hoesein ( Direktur Eksekutif Green Indonesia Foundation ), Prof Dr Akbar Tahir, M Sc., (Guru Besar Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan).

Workshop tersebut dihadiri sekitar 180 peserta dari berbagai pemangku kepentingan, antara lain perwakilan pemerintah provinsi Sulawesi Selatan, asosiasi sampah, penggiat dan pengusaha sampah, kelompok Dharma Wanita Unhas, dan para mahasiswa.

Ketua panitia lokakarya, Ir Muhammad Kurnia, Ph D., mengatakan, kegiatan ini digelar untuk merespons maraknya isu sampah, khususnya sampah laut (marine debris) yang terjadi di tanah air.

Baca Juga:  Farmasi: Jurusan Multidisipliner dengan Peluang Karir Tanpa Batas

“Persoalan tersebut penting disikapi karena laut merupakan wilayah yang dimanfaatkan oleh masyarakat umum,” kata  Muhammad Kurnia.

Untuk itu,  sambungnya, diperlukan suatu konsep pengelolaan sampah, utamanya sampah plastik, di wilayah daratan, agar tidak berdampak pada lingkungan hidup di wilayah pesisir, laut, dan pulau-pulau kecil.

“Melalui acara ini, diharapkan terbentuk kerja sama nyata untuk bersinergi dalam mewujudkan suatu sistem pengelolaan sampah terpadu dan bernilai ekonomi,” harapnya.

Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen untuk membantu pemerintah, bagaimana mereduksi sampah secara umum.(*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU