Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Universitas Negeri Makassar (UNM) menggelar workshop pelatihan asesor kompetensi, di Hotel Remcy, Makassar, Senin (23/11/2020).
Rektor UNM, Prof.Husain Syam, menyampaikan kegelisahannya bahwa lulusan UNM tidak mendapatkan tempat di dunia kerja bila tidak dibekali dengan sertifikat kompetensi.
“LSP adalah lembaga yang sangat penting. Sejak masih menjabat Dekan FT, saya sudah pikirkan. Karena saya paham betul ini penting. Bahwa harusnya semua alumni sudah mengantongi sertifikat kompetensi, bukan hanya ijazah. Ketika Indonesia masuk APEC, jangan sampai anak kita menjadi penonton di negerinya karena tidak memiliki sertifikat pengakuan kompetensi,” kata Husain.
Sertifikat kompetensi kerja adalah jaminan bahwa pemegang sertifikat tersebut merupakan pekerja yang profesional dan memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan standar kompetensi yang dipersyaratkan dalam Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SK2NI)
LSP UNM adalah lembaga sertifikasi kompetensi pihak ke satu (P1) yang dalam waktu dekat akan memperoleh lisensi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) RI. Memiliki asesor kompetensi adalah salah satu syarat untuk mendapatkan lisensi BNSP.
“Ada 12 skema (yang telah disetujui BNSP). Standar minimalnya adalah 2. Nanti akan kita ajukan lagi sehingga tidak hanya 12. Namun paling tidak 12 skema ini coba kita kawal dengan semaksimal mungkin agar alumni kita dapat bersaing di dunia kerja,” lanjut Husain.
Rektor yang menjabat sejak Maret 2016 ini yakin LSP UNM akan mendapatkan lisensi dalam waktu dekat dan memiliki skema yang lebih banyak. Keyakinan itu tentu harus dibarengi dengan kerja keras dan kegigihan untuk maju.
“Diawal saya jadi rektor, dari seluruh prodi yang ada, hanya ada 8 prodi yang terakreditasi A, sekarang sudah 50an lebih. Kita juga sudah mendapatkan SNI Award, dua kali berturut-turut medali perak. Artinya universitas ini telah dikelola sesuai standar nasional Indonesia. Tidak ada yang tidak bisa dicapai selama ada kemauan untuk terus berusaha,” bebernya sembari memberi motivasi.
Pelatihan Asesor Kompetensi LSP UNM ini diikuti oleh 24 orang peserta, 20 peserta dari Fakultas Teknik UNM dan 4 peserta dari Politeknik Ilmu Pelayaran Barombong.
Pelatihan ini dipandu langsung Master Asesor dari BNSP Pusat, yakni Dr. Rizal Sani; Ahmad Daud, S.TP, M.Si; Syairuddin, S.T; dan Saleh, S.T.
Turut hadir dalam pembukaan workshop: WR 1 UNM, Prof. Hasnawi Haris, Dekan Fakultas Teknik UNM, Prof. Muhammad Yahya, dan Ketua LSP UNM, Dr. Hasanah Nur. (*)