Takalar, FAJARPENDIDIKAN.co.id– Kegiatan yang bertajuk Lomba Pekan Sejarah Takalar, ini diinisiasi oleh salahsatu komunitas literasi KERTAS PENA Takalar. Kegiatan ini terselenggara atas kerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemendikbud RI).
Lomba Karya Tulis Ilmiah Kesejarahan, yang mempertandingkan para pelajar SMA/SMK/MA Se-Takalar pada khususnya dan Sulawesi Selatan pada umunya. Dengan mengangkat tema ā€¯Budaya Lokal Takalar, Masa Lalu, Kini dan yang Akan Datang”. Lomba ini dilaksanakanpada hari ini, Rabu, 9/10/2019. Berlokasi di Wisata Pantai Sampulungan, Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar.
Sekolah MA Muhammadiyah Bontorita berhasil menyabet juara umum dengan mengambil 4 juara yaitu Juara 1, Juara 3, Harapan 1 dan 2, mereka berhasil mengungguli 2 utusan sekolah lainnya, yaitu SMAN 1 Takalar dan SMAN 6 Takalar. Juara itu diantaranya yaitu Juara 1 diraih oleh Jumriadi, judul Biografi Sejarah Perjuangan Karaeng Galesong, Juara 2 diraih Diajeng Marfuatin Anna Janna dan Rika Febriani judul Generasi Milinial Cinta Makanan Khas, Juara 3 diraih Megawati, judul Alternatif Kue Tradisional dari Olahan Ubi Kayu, Harapan 1 diraih Sahriani Saskia Malisa, judul Bassang Kreatif Untuk Meningkatkan Olahan Jagung Tradisional di Wilayah Galesong Selatan, dan Harapan 2 diraih Wahyu judul “Sejarah A’ka’dobulo (Tradisi Pesta Panen Masyarakat Desa Bontomangape, Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar).
Menurut, Kepala Madrasah MA Bontorita, Indaria Suddin mengemukakan pendapatnya “Semoga saja atas prestasi ini para siswa yang berpartisipasi ini dan siswa lain menjadi pemacu semangat untuk terus belajar dan berprestasi karena masih banyak kegiatan perlombaan yang dapat mereka ikuti, prestasi ini bisa digunakan masuk kampus dan beasiswa,” tutup guru dan Trainer Thibbunnabawi di BC HPAI Takalar ini.
Menurut Ketua Kertas Pena, Abd Jalil Mattewakkang, menjelaskan bahwa, kegiatan ini terselenggara atas kerjasama kami dengan pihak kemendikbud, “selain lomba karya tulis ilmiah, ada juga lomba lain yaitu video pendek, workhsop menulis buku sejarah bagi guru sejarah, dan kegiatan kunjungan jalan-jalan ke bangunan bersejarah,” jelas pengiat literasi ini.
Ia berharap, kerjasama seperti ini akan tetap terjalin kedepannya dengan instansi pemerintah mulai tingkat Kabupaten Takalar, Provinsi dan pusat serta sponsor lain, tambahnya.
Sementara itu menurut guru pendamping, Rudiyanto Sahareng, menjelaskan bahwa, kami dari guru pendamping berharap ini sebagai batu loncatan untuk terus konsisten belajar dan berkarya kedepannya dan sebagai motivasi bagi siswa lainnya untuk menggali potensi yang dimiliki, tambah guru yang menjabat Sekretaris PD IGI Takalar ini.
Citizen: Rudiyanto S