Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id- Empat Mahasiswa Hubungan Internasional (HI) Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar angkatan 2018 dari Muh. Faturrahman Pratama, Muh. Ilham B, Azkya Tandi Abeng, dan Andi Anugrah Pasegeri untuk melaksanakan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) pada Senin (26/7/2021).
Keempat Mahasiswa tersebut didampingi Bapak Aspin Nur Arifin Rivai S.IP., M.Si selaku dosen pembimbing. Mereka disambut langsung oleh Founder oleh Iqra Putra Sanur dan Tim di Kantor Clean Up Indonesia dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat, di jalan Abdul Muthalib Dg. Narang, Gowa. Mereka berencana magang selama 21 hari kerja.
Selain dari program perkuliahan mahasiswa diharapkan untuk menggali informasi dan mengasah soft skill mahasiswa. Dimana mereka belajar tentang bagaimana pengolahan start up yang akan dikaitkan dengan pembelajaran yang mahasiswa telah dapatkan selama proses perkuliahan di prodi Hubungan Internasional UIN Alauddin Makassar.
Sebagai Dosen Pendamping Aspin Nur Arifin Rivai S.IP., M.Si memiliki harapan kepada mahasiswanya program KKL yang diselenggarakan oleh Prodi hubungan internasional UIN Alauddin yang bekerjasama dengan perusahaan Clean UP Indonesia ini, berikut ini harapan Aspin Nur Arifin:
Program ini akan memiliki banyak manfaat dan dampak yang relevan yang mampu didapatkan mahasiswa. Setidaknya saya melihat ada lima manfaat yang mampu digapai selama 21 hari kedepan.
Pertama, sebagaimana tujuan program ini yaitu mahasiswa mampu mengeksplorasi dunia kerja ataupun karir dalam dunia kerja yang telah mengalami berbagai perubahan dasar maupun kompleks dimulai dari paradigma, orientasi, tujuan, hingga model pengembangan organisasi itu sendiri dengan tidak hanya memperlihatkan orientasi dan bayangan kerja sebagai lulusan Hubungan Internasional pada umumnya yang berpusat pada bidang diplomasi ataupun pelaku kebijakan semata, tetapi juga menempu atau menilai beragam model kerja ataupun arena bisnis diluar sana.
Salah satunya dengan melihat industri yang concern dibidang pengelolaan sampah yang eksis untuk mereduksi persoalan lingkungan seperti Clean Up, disisi lain program ini dapat menjadi stimulus bidang karir apa yang cocok atau sesuai dengan mahasiswa baik saat ini maupun kedepannya.
Kedua, mengaplikasikan pengetahuan dari bangku kuliah dan mengeksplorasi pengetahuan baru tentang dunia pekerjaan sekaligus juga bagaimana menghubungkan keduanya. Program KKL ini sebagai momentum untuk melogisasikan antara pemahaman teoritis yang telah didapatkan dibeberapa matakuliah HI kepada realitas pekerjaan, begitupun dengan menemukan pengetahuan baru yang bisa dikembangkan dalam dunia akademik, misalnya menerjemahkan teori interdependensi bahwa mustahil untuk mencapai interdependensi tanpa ada kesadaran dari masing – masing aktor untuk terlibat secara kolektif jika tidak memiliki tujuan mendasar dan untuk menggapai tujuan tersebut membutuhkan proses serta kemampuan untuk saling belajar, seperti yang akan terjadi dalam dunia perusahaan dan yang akan diamati mahasiswa di Clean Up Indonesia.
Ketiga adalah memahami bagaimana lingkungan professional itu bekerja, saya memandang bahwa suatu perusahaan bekerja secara bagus tidak semudah membaca tulisan pandangan ahli berdasarkan panduan teoritis ataupun konsep – konsep akademis yang kaku. Jadi KKL ini, dapat menjadi sarana efektif untuk menerjemahkan maksud – maksud tadi atau sekaligus juga untuk memodifikasi pandangan – pandangan sebelumnya.
Dengan membantu atau menstimulus mahasiswa untuk memahami dan mengetahui budaya kerja yang dimiliki oleh suatu perusahaan, hubungan antar karyawan berbasis lini dan tugas pokok yang berbeda – beda, struktur kepemimpinan yang semuanya dapat dikenali lebih dini sebelum benar terjun pada dunia kerja dikemudian hari pasca menyelesaikan studi di hubungan internasional.
Keempat, untuk mengasah kemampuan personal baik dalam sisi kepemimpinan maupun soft skill dan hard skill dari mahasiswa, dengan mulai menyadari bahwa dalam lingkungan kerja professional bukan semata – mata mendorong untuk hanya memiliki satu kecakapan atau kapabilitas dasar, tetapi juga menagih untuk bisa menawarkan berbagai keahlian yang dibutuhkan oleh perusahaan, karyawan, ataupun divisi – divisi lainnya. Juga akan memungkinkan mahasiswa untuk mengukur atau menguji suatu teknik tertentu yang telah dipelajari dalam kelas sebelum memasuki dunia kerja sesungguhnya, seperti kemampuan komunikasi, negosiasi, diplomasi, dan seterusnya yang menjadi distingsi mahasiswa HI. Terakhir adalah pengembangan jangkauan relasi atau networking dalam dunia kerja yang nantinya akan sangat bermanfaat kepada mahasiswa secara personal maupun saat berada di dunia kerja dengan menciptakan polarisasi lokal dan simbiosis mutualisme baik sesama peserta KKL, karyawan tetap, pimpinan, hingga klien itu sendiri”.
Selain dari itu tentu sebagai penerima mahasiswa magang Clean Up juga mempunyai harapan besar kepada Peserta KKL HI UIN Alauddin Makassar
“Harapan kami semoga adek-adek bisa maksimal menjalankan tugas-tugasnya selama proses magang disini kemudian sepulangnya kekampus bisa menghasilkan karya tulis yang bermutu dan juga bermanfaat lebih besar di kemudian hari” ungkap Bapak Iqra Putra Sanur selaku Founder Clean Up Indonesia
Dalam magang kali ini, mahasiswa diberikan bekal jurnal harian untuk di isi mengenai kegiatan mahasiswa tiap harinya. Selain itu mereka akan menyusun Karya Tulis Penelitian yang nantinya akan di presentasikan pada Seminar Akhir program KKL sebagai output.