Mahasiswa KKN PPM Dikti Unhas Dampingi Petani Kakao Bantaeng

Bantaeng, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Sebanyak 47 mahasiswa KKN-PPM Dikti Unhas akan mendampingi petani kakao di Kecamatan Gantarangkeke, Kabupaten Bantaeng. Mahasiswa-mahasiswa tersebut berasal dari departemen berbeda dalam lingkup Fakultas Pertanian Unhas.

Mahasiswa akan tinggal bersama petani kakao, belajar dan bekerja bersama petani selama satu bulan, terhitung sejak 18 Juni 2019. Mahasiswa dibagi dan disebar pada tiga kelompok petani di kecamatan Gantarangkeke yakni KT Sinar Ujung, KT Talaka, dan KT Sumber Jaya.

Sebelum mahasiswa diturunkan telah dilakukan bimbingan dan pelatihan terkait program yang harus dijalankan dan teknis budidaya kakao. Pelatihan teknis kakao dibawakan oleh dosen pembimbing dan tenaga fasilitator kakao profesional dilokasi KKN yakni: Zainuddin, Ahmad Irfan Z, dan Nurman. Menurut Asman, S.P,M.P.

Baca Juga:  Merayakan Kreativitas: Milad Ke-3 UKM Penadipa IAS
Selama satu bulan 47 mahasiswa KKN-PPM Dikti Unhas akan mendampingi petani kakao di Kecamatan Gantarangkeke, Kabupaten Bantaeng. Mahasiswa-mahasiswa tersebut berasal dari departemen berbeda dalam lingkup fakultas pertanian Unhas. (FOTO: IST)
Selama satu bulan 47 mahasiswa KKN-PPM Dikti Unhas akan mendampingi petani kakao di Kecamatan Gantarangkeke, Kabupaten Bantaeng. Mahasiswa-mahasiswa tersebut berasal dari departemen berbeda dalam lingkup fakultas pertanian Unhas. (FOTO: IST)

“Selaku salah satu dosen pembimbing, kegiatan pelatihan teknis sangat penting dilakukan untuk mempersiapkan mahasiswa betul-betul siap dalam melakukan pendampingan ke petani,” terang Zainuddin.

Kegiatan KKN-PPM Dikti ini bertemakan, “Pemberdayaan Masyarakat Melalui Perbaikan Sistem Produksi Kakao dengan Penggunaan Input Pertanian yang Berkelanjutan”, dengan jumlah tim tiga orang yakni: Asman, SP., MP; Prof Dr Ir Ade Rosmana; dan Dr rer nat  Zainal, STP., MFoodTech.

“Program KKN-PPM ini merupakan salah satu wadah dimana mahasiswa dapat terjun langsung ke petani dan melakukan program pemberdayaan serta belajar dengan konsep bekerja bersama masyarakat dalam hal ini petani kakao sehingga terjadi peningkatan kemampuan dalam hal pengetahuan dan keterampilan pada kedua belah pihak, serta peningkatan keberdayaan mitra,” jelas Asman.

Baca Juga:  Hari Disabilitas Internasional, ILMPI Wilayah VI Gelar Gemilang Inklusi

Selama 30 hari, mahasiswa diharapkan dapat bermitra dan bersinergi dengan kelompok tani kakao dampingan dalam menyukseskan program ini. Program ini didanai oleh DRPM Kemenristekdikti, dan juga terlaksana atas kerjasama Kemenristekdikti, LPPM dan UPT KKN Unhas, Pemda Bantaeng, Cocoa Research Group Faperta Unhas, dan Kelompok Tani (Sinar Ujung, Talaka, dan Sumber Jaya). (FP/*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU