Mahasiswa KKN PPM Dikti Unhas Gelar Pelatihan Kader

Takalar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Mahasiswa KKN PPM Dikti Unhas mengadakan Pelatihan Kader Dusun sebagai bagian dari program kerja KKN yaitu, Pemberdayaan Kader Dusun dalam Pencegahan Sindrom Metabolik.

Sarah Juniar mahasiswa Program Studi Ilmu Gizi FKM Unhas dan Vivi Haryanita mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Unhas mengatakan, sindrom metabolik merupakan kumpulan kondisi yang meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke dan diabetes.

Pelatihan Kader Dusun sebagai bagian dari program kerja KKN di Desa Pa'lalakkang, Kabupaten Takalar. (FOTO: IST)
Pelatihan Kader Dusun sebagai bagian dari program kerja KKN di Desa Pa’lalakkang, Kabupaten Takalar. (FOTO: IST)

“Kondisi yang dimaksud ialah kadar kolesterol yang tidak normal, tekanan darah tinggi, kadar gula darah yang tinggi dan obesitas sentral atau biasa kita kenal dengan perut buncit. Penyebabnya ialah pola makan yang tidak baik seperti terlalu sering mengonsumsi makanan manis, makanan berlemak dan kurangnya aktivitas fisik,” jelas Vivi Haryanita.

Baca Juga:  GenBI SulSel Gelar Edukasi Lingkungan untuk Anak-anak di Pabatta Ummi TPA Antang

Pelatihan tersebut diikuti oleh 37 orang kader dari enam dusun di Desa Pa’lalakkang, Kabupaten Takalar. Pelatihan dimulai dengan pemberian materi mengenai Sindrom Metabolik dilanjutkan dengan pelatihan pengukuran antropometri dan klinik untuk mendeteksi apakah seseorang mengalami sindrom metabolik. Selanjutnya akan dilakukan pendampingan kader dalam melakukan skrining pada warga desa Pa’lalakkang

Baca Juga:  GenBI Sulawesi Selatan Gelar Seminar “Boost Your Future” untuk Persiapkan Anggota Hadapi Dunia Kerja

Pada kesempatan yang sama, Dr Aminuddin Syam, SKM., M Kes., M Med Ed., penanggung jawab KKN PPM mengatakan bahwa KKN PPM tematik Pencegahan Syndrom Metabolik dengan sasaran utama adalah kader desa.

“Sebagai upaya untuk kesinambungan pelaksanaan screening syndrom metabolik, maka pelibatan masyarakat sebagai kader desa diharapkan dapat membantu tenaga kesehatan dalam hal deteksi dini syndrom metabolik di desa tersebut,” jelasnya. (*)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU