Mahasiswa magang Departemen PKIP Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) mengikuti program yang diadakan oleh Yayasan BaKTI yaitu kegiatan “Pelatihan TOT untuk Pendampingan dan Penanganan Kasus” pada hari Selasa-Rabu, 25-26 Oktober 2022.
Kegiatan bertemakan “Perempuan dan Anak Berhadapan Hukum dan Akses Layanan Responsif dan Inklusif” ini diadakan di M-Regency Hotel, Makassar.
Kegiatan ini diikuti oleh 22 peserta yang berasal dari 7 kabupaten/kota berbeda seperti Makassar, Maros, Toraja, hingga Ambon.
Pelatihan yang berlangsung selama 2 hari ini menghadirkan sejumlah pemateri andal.
Pemateri-pemateri yang didatangkan adalah mantan Ketua Ombudsman Sulsel, Relawan PerDIK, dan juga Kabid UPTD PPA Sulsel.
“Materi yang dibawakan pada pelatihan ini salah satunya berisikan tentang bagaimana perempuan dalam menuntut haknya dalam keadilan ketika menjadi korban kekerasan, baik yang menderita disabilitas dan difabel maupun tidak,” ujar Diva Fadliah Kusumawardani.
Kegiatan ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) 10 yang berbunyi “berkurangnya kesenjangan”, yang artinya ketimpangan yang terjadi harus ditiadakan demi memberdayakan dan meningkatkan inklusi sosial.
“Tidak tanggung-tanggung, para peserta juga diajarkan terkait pasal hukum yang berlaku tentang penanganan kasus dan saran agar para pendamping juga perlu melakukan konseling rutin 6 bulan sekali untuk menjaga kondisi mental agar tetap stabil,” tutup Diva Fadliah Kusumawardani.
Hal ini seakan sepakat dengan perkataan Sigmund Freud bahwa “Emosi yang tidak terekspresikan tidak akan pernah mati.
Mereka dikubur hidup-hidup dan akan tampil nanti dengan cara yang lebih buruk”.