Mahasiswa Magang PKIP Unhas Ikut Pelatihan Berjenjang Deteksi Dini Anak Wasting di Puskesmas Bulurokeng

Yayasan Jenewa Madani Indonesia didukung oleh UNICEF bersama Mahasiswa Magang Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku (PKIP), Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (Unhas) melaksanakan Kegiatan “Pelatihan Berjenjang Deteksi Dini, Rujukan dan Kelas Pengasuhan Balita Berisiko Wasting di Satuan PAUD-HI Provinsi Sulawesi Selatan” khususnya di wilayah kerja Puskesmas Bulurokeng dan Puskesmas Sudiang.

Kegiatan dilakukan selama dua hari pada tanggal 6 – 7 Oktober 2022 secara offline/luring di Aula Puskesmas Bulurokeng.

Pelatihan ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan cakupan penemuan dini dan rujukan kasus gizi buruk melalui penemuan dini di Satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dengan melibatkan guru PAUD dan keluarga melalui orientasi berjenjang.

Tidak hanya tenaga kesehatan yang bisa berperan dalam penemuan wasting, tetapi guru PAUD juga dapat diberdayakan untuk membantu deteksi dini wasting.

Guru PAUD merupakan sasaran yang tepat karena berinteraksi secara langsung dengan Balita yang adalah kelompok sasaran berisiko wasting.

Baca Juga:  Mengapa Pekerjaan Farmasi Sangat Penting untuk Masa Depan Kesehatan

Wasting termasuk dalam satu the triple burden of nutrition di Indonesia yang perlu diatasi dan ditindaklanjuti.

Dengan adanya kegiatan ini, wasting dapat diatasi dengan penemuan dini kasus yang secara tidak langsung menyokong pencapaian salah satu target SDG’s 2 yaitu menghilangkan kelaparan dan kekurangan gizi.

Pelatihan berjenjang ini diikuti enam guru PAUD wilayah kerja Puskesmas Bulurokeng (TK Dua Putra) dan Puskesmas Sudiang (TK Handayani) dan dua TPG masing-masing puskesmas sebagai fasilitator.

Kegiatan ini dibagi menjadi beberapa sesi pada hari pertama dengan pemberian materi-materi oleh Hardyanty Subair dari Jenewa, Aisyah Putri Utami selaku konsultan gizi buruk UNICEF, Rizka Agmesia TPG Puskesmas Bulurokeng dan Besse Safariana TPG Puskesmas Sudiang.

- Iklan -

Materi yang dibawakan menunjang pengetahuan dan ketrampilan Guru PAUD mulai dari definisi, jenis-jenis, dampak, cara mencegah hingga cara mendeteksini dini wasting pada balita.

Baca Juga:  Tenaga Vokasi Farmasi: Siapa dan Apa Perannya Dalam Dunia Farmasi

Selain pemberian materi dilakukan juga pelatihan mengukur Lingkar Lengan Atas (LiLA) dan pemeriksaan bengkak pada kedua punggung kaki sebagai indikator untuk melakukan screening wasting pada balita.

Pada hari kedua dilakukan simulasi kelas parenting (pengasuhan) pada peserta, pencatatan dan pelaporan, hingga diskusi tindak lanjut di PAUD masing-masing.

Kegiatan ditutup dengan menonton bersama video penanganan kasus wasting pada beberapa daerah di Indonesia oleh UNICEF bekerjasama dengan beberapa stakeholder.

Video tersebut ditampilkan untuk memotivasi guru PAUD untuk melanjutkan kegiatan ini disekolah masing-masing sebaik mungkin.

“Besar harapan kami guru-guru PAUD dapat memahami dengan baik apa saja yang telah diberikan pelatihan tentang wasting dan mulai melaksanakan deteksi dini balita wasting setiap bulan,” tutup Rizka setelah menyampaikan pesan kunci kegiatan ini.

Mahasiswa magang promosi kesehatan yang turut hadir dalam kegiatan ini adalah Abel Yehezkiel Sumolang.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU