Dinas Kesehatan Kabupaten Majene bagian Promosi Kesehatan kembali mengadakan rapat evaluasi bagi seluruh pengelola program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat se-Kabupaten Majene dengan nama kegiatan “Rapat capaian program Promkes sekaligus pelaksanaan Arisan Bulanan Promkes” di Cafe Yumari, Kota Majene (7/10).
Tujuan dari kegiatan tersebut adalah sebagai wadah silaturahmi dan evaluasi kinerja penanggung jawab bagian promosi kesehatan di Puskesmas wiilayah Kabupaten Majene.
Kegiatan dihadiri oleh pengelola program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat di 11 Puskesmas se-Kabupaten Majene meliputi Puskemas Banggae I;
Puskesmas Banggae II, Puskesmas Totoli, Puskesmas Lembang, Puskesmas Pamboang;
Puskesmas Sendana I, Puskesmas Sendana II, Puskesmas Tammerodo;
Puskesmas Salutambung, Puskesmas Ulumanda dan Puskesmas Malunda.
Pada kegiatan tersebut, membahas mengenai persiapan Hari Kesehatan Nasional, program aksi bergizi, menu-menu kegiatan program yang akan dimasukkan ke RUK Puskesmas 2023 dalam penganggaran BOK Puskesmas, kelas ibu hamil, jambore kader posyandu se-Kabupaten Majene, serta kesehatan jiwa bagi anak sekolah.
Program aksi bergizi yang dimaksudkan adalah intervensi pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) bagi remaja putri bersamaan dengan edukasi gizi seimbang, serta penekanan Komunikasi Perubahan Perilaku (KPP).
Khusus pemberian Tablet Tambah Darah (TTD), Dinas Kesehatan Kabupaten Majene membuat inovasi program dengan nama Si Bibir Merah Ceria (Sekali Seminggu, Berikan Satu Tablet, dan Biasakan Remaja Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah Untuk Mencegah Anemia) yang bisa di adaptasi oleh Puskesmas, kemudian di advokasikan ke sekolah.
Mahasiswa magang dari Universitas Hasanuddin (Unhas) yang turut hadir dalam kegiatan ini adalah Nailah Hafizhah dan Tahnia Wafiq Anugrah Yusuf dari departemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
Kegiatan ini diharapkan dapat menambah wawasan mahasiswa mengenai permasalahan promkes di Kabupaten Majene dan menambah relasi.
“Diharapkan agar pengelola promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat tetap melakukan integrasi program,” ungkap Nur Aliah.K., S.Kep.,Ns.
“Integrasi yang dimaksudkan adalah kerjasama dengan pengelola KIA, Gizi, UKS dan pengelola obat/kefarmasian dalam pelaksanaan kegiatan Minum TTD pada remaja putri. Termasuk dalam pengadaan dan distribusi TTD ke sekolah,” pungkasnya.