Jumantik Cilik dapat melakukan pemberantasan jentik nyamuk dengan metode 4M, yaitu menguras dan menyikat dinding tempat penampungan air;
Menutup rapat tempat penampungan air, mengubur barang-barang yang bisa menyebabkan genangan air, dan memantau seluruh wadah air yang berpotensi sebagai sarang jentik nyamuk.
Pelatihan Jumantik Cilik ini dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan yaitu menggunakan masker dan hand sanitizer.
Mahasiswa PBL II juga membagikan masker kepada siswa yang hadir dengan tidak menggunakan masker.
“Kegiatan yang diadakan oleh kakak-kakak mahasiswa sangat seru dan menarik karena materi yang diberikan sangat mudah untuk dilakukan di rumah dan di sekolah,” kata Suarni, siswa kelas 5 SD Inpres 223 Kadatong.
Menurut Nurliah, Kepala Sekolah SD Inpres 223 Kadatong, kegiatan pelatihan Jumantik Cilik ini dapat membawa pengaruh yang besar terhadap angka kasus DBD di lingkungan rumah siswa dan juga di lingkungan sekolah.
“Dengan adanya kegiatan ini, siswa dapat menjadi teladan di rumah dan di sekolah dalam hal pemberantasan jentik nyamuk yang menjadi salah satu faktor risiko Penyakit DBD,” katanya.
Jenrike Mangiri dan Andi Ariesti Fajriyanti S. sebagai penanggung jawab kegiatan dalam laporannya menyebutkan, kegiatan ini dapat terlaksana atas kerja sama semua anggota posko 20, yaitu Wahyudi Mellolo Patiung, Vira Ayu, Asmaul Husna, Anzakiyah Dwi Fahsa, dan Asri Ainun dan atas bimbingan Andi Selvi Yusnitasari, SKM, M.Kes sebagai supervisor lapangan.
Mahasiswa PBL II FKM Unhas berharap agar kegiatan ini tidak hanya dianggap sebagai pengetahuan semata oleh siswa tetapi siswa mampu merealisasikannya dengan sungguh-sungguh di lingkungan rumah dan juga sekolah agar kasus DBD tidak terjadi lagi di dalam masyarakat.