Mahasiswa PBL II FKM Unhas Kenalkan TOGA Cegah Hipertensi

Salah satu permasalahan Kesehatan yang masih ditemui pada masyrakat Desa Kadatong adalah masalah Hipertensi.

Oleh karena itu, melalui Pengalaman Belajar Lapangan 2 (PBL II) oleh mahasiswa FKM Unhas melakukan penyuluhan pencegahan Hipertensi serta melakukan pengenalan Tanaman Obat Keluarga (TOGA).

Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Rabu, 12 Januari 2022 di Kantor Desa Kadatong itu, dihadiri oleh 21 orang peserta terdiri dari perangkat desa, kader kesehatan, kader posbindu, dan kelompok sasaran yaitu penderita hipertensi dan ibu rumah tangga.

Kegiatan dimulai dengan pembukaan oleh moderator Asri Ainun kemudian dilanjut dengan pengisian pretest untuk mengetahui tingkat pengetahuan awal peserta penyuluhan.

Kegiatan penyuluhan dibawakan oleh Asmaul Husna dengan terlebih dahulu memutarkan video singkat mengenai definisi hipertensi, gejala, faktor risiko, komplikasi, dan upaya pencegahan hipertensi.

Baca Juga:  Narasumber di Forum BRIDA Kota Makassar, Rektor Unpacti Sampaikan Hal Ini

Setelah itu dilanjut dengan memberikan penekanan kembali materi yang disampaikan dalam video agar masyarakat lebih paham dan dapat terjalin komunikasi dua arah.

FKM Unhas

Selain itu, dilakukan pengenalan TOGA yang berkhasiat menurunkan tekanan darah tinggi yaitu daun sirsak, belimbing wuluh, seledri, jahe, daun kemangi, temulawak, dan kumis kucing.

Setelah kegiatan penyuluhan dibuka sesi diskusi untuk memastikan tidak ada perbedaan persepsi dengan peserta penyuluhan. Peserta sangat antusis mengikuti kegiatan yang dilaksanakan.

- Iklan -

Asmaul pun berharap masyarakat Desa Kadatong dapat memanfaatkan lahan yang ada untuk menanam TOGA.

Baca Juga:  Himpunan Mahasiswa Institut Andi Sapada Kenalkan Maggot sebagai Solusi Pengelolaan Sampah Organik di Desa Bojo

“Kamu juga berharap dapat diberikan kesempatan untuk dapat memberikan praktik pengolahan tanaman-tanaman herbal yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk menurunkan tekanan darah,” ungkapnya.

Kegiatan penyuluhan berjalan lancar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Peserta penyuluhan merasa terbantu dengan adanya kegiatan seperti ini.

Sehingga permasalahan hipertensi yang cukup banyak di desa ini dapat lebih terkendali dengan diketahuinya hal-hal yang menjadi faktor risiko atau penyebab dari hipertensi, gejala, dan upaya pencegahan hipertensi.

Di akhir kegiatan dibagikan posttest sebagai evaluasi untuk melihat perubahan pengetahuan peserta setelah mendapatkan penyuluhan.

Kegiatan ini dapat terlaksana atas kerja sama semua anggota posko 20 dan atas bimbingan supervisor Andi Selvi Yusnitasari.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU