Mahasiswa PBL III Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) yang berasal dari 12 Posko di Kecamatan Galesong Selatan mengadakan seminar akhir yang bertempat di Aula Kantor Desa Kala Bentang, Rabu, 6 Juli 2022.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh aparat setiap desa, perwakilan supervisor PBL III Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, Camat Galesong Selatan, serta sekitar 80-an Mahasiswa PBL III FKM Unhas.
Muhammad Rachmat, MKes selaku perwakilan dosen Supervisor PBL FKM Unhas menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan dan fasilitasi aparat desa dan kecamatan selama kegiatan PBL FKM Unhas.
“Ini adalah PBL terakhir dari tiga kali PBL bagi mahasiswa angkatan 2019. Setelah ini, mahasiswa akan mengikuti KKN.
Semoga pengalaman ber-PBL senantiasa memberi pengaruh positif dan meningkatkan kompetensi mahasiswa FKM Unhas,” jelas Muhammad Rachmat.
Dosen supervisor PBL III FKM Unhas yang turut hadir yaitu Muhammad Rachmat, MKes, Dr Nurzakiah, Basir, MSc, Andi Selvi Yusnitasari, MKes, dan Muh Yusri Abadi, MKes.
Kepala Desa Bentang dalam sambutannya menuturkan banyak terima kasih tiada terhingga kepada seluruh mahasiswa PBL III FKM Unhas atas segala pengabdian di masyarakat yang telah dilakukan.
Camat Galesong Selatan yang akrab disapa Daeng Sikki dalam sambutannya mengatakan bahwa mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat terdepan dalam melakukan edukasi dan pendampingan kepada masyarakat.
Dia berharap agar kegiatan seperti ini terus dilakukan di Kecamatan Galesong Selatan.
“Kolaborasi dalam kesehatan sangat penting kita lakukan. Sebab, kesehatan adalah kebutuhan mendasar bagi manusia.
Olehnya, Fakultas Kesehatan Masyarakat sangat berperan dalam hal ini,” jelas Daeng Sikki.
Selain itu, mahasiswa diberikan motivasi agar selalu siap untuk menebar manfaat kepada orang lain dan tetap bersabar menjalani segala proses untuk mencapai keberhasilan.
Setelah itu, pemaparan hasil evaluasi PBL III oleh Koordinator Kecamatan Galesong Selatan yang membahas setiap hasil dari Posko 15 hingga Posko 26.
Setiap program yang tidak berhasil dilakukan rekontruksi program. Adapun yang berhasil dibuatkan rekomendasi demi keberlanjutan program di lokasi masing-masing.