Mahasiswa Polibos Ciptakan Bagging Machine Pengemasan Tepung dengan Sistem Monitoring Online

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Proses penimbangan dan pengemasan merupakan salah satu cara melindungi atau mengawetkan produk pangan misalnya saja tepung yang secara manual memiliki tingkat ketidakstabilan berat kemasan dan waktu efisien dalam mengemas.

Untuk mengatasi waktu ketidaktepatan tersebut, diperlukan pengawasan serta system yang mampu melakukan perhitungan dan pengukuran yang tepat pada berat tepung yang dikemas.

Olehnya itu, mahasiswa Program Studi Mekatronika Politeknik Bosowa (Polibos) mengkaji alat Perancangan Mesin Pengemasan Otomatis Berbasis PID dengan system monitoring online.

Hermawan dan Mawar dalam sidang tugas akhirnya memaparkan bahwa penilitian ini berfokus pada Bagging Machine (mesin pengemas) dengan system monitoring online yang memanfaatkan ESP8266.

Baca Juga:  Bupati Barru Hadiri Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1446 H di Masjid Annur Latappareng

“Jadi kita memanfaatkan ESP8266 sebagai konektivitas jaringan dengan mikrokontroler dapat dimanfaatkan untuk mengontrol pengemasan tepung secara otomatis mengoptimalkan presisi berat dan mengefisiensikan waktu,” tutur Hermawan, Selasa (28/9/21).

Tak hanya itu saja, Mawar turut menjelaskan jika proses pengemasan ini dipantau melalui aplikasi bylink menggunakan NodMCU esp826, setelah nilai setpoint berupa berat yang diinginkan untuk dikemas diberikan, mikrokontroler akan mengirim sinyal output ke driver motor dc untuk memutar mixer agar tepung didalam silo tidak memadat dan terpusat pada bagian silo saja.

“Setelah plastik kemas dimasukkan dan menekan tombol start, maka gripper akan bergerak untuk menjepit plastik kemas dan screw conveyor akan berputar mengeluarkan tepung yang ada didalam silo agar turun dan mengisi plastik kemas,” lanjutnya.

Baca Juga:  Rektor Unifa Makassar Kunjungi Kantor Regional Wilayah IV BKN

Lebih lanjut, Mawar juga bersyukur telah usai ujian hasil, meski awalnya ia merasa gugup, namun dapat ia atasi seiring berjalannya sidang ini.

“Awalnya gugup, tapi dapat diatasi, selain itu tak banyak pertanyaan yang penguji utarakan, namun pertanyaan itu guna mengetahui sejauh mana saya menguasai materi,” ujar Mawar.

- Iklan -

Demikian pula dengan Hermawan, berharap wisuda tahun ini menjadi keberhasilan di masa yang akan datang .

“Semoga di wisuda tahun ini menjadi selangkah menuju keberhasilan dan akan saya persembahkan sebagai kado perjuangan diri sendiri dan orang tua,” harapnya.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU