Mahasiswa Program Doktor FKM Unhas Perkuat Publikasi pada APACPH Conference International Thailand

Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Mahasiswa Program Doktor Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM Unhas) mendapat kesempatan untuk bergabung dengan para peneliti dan ahli dalam bidang kesehatan masyarakat pada momentum paling bergensi di dunia kesehatan masyarakat di APACPH Conference International yang berlangsung di Bangkok Thailand, 21-22 November 2019.

Sekitar empat belas paper baik yang diterima dalam bentuk oral maupun poster ditampilkan pada conference tersebut.

Tidak biasanya pada conference lain, bagi poster misalnya peserta hanya buat posternya, lalu dipasang dan ditinggalkan, conference ini sangat ketat dimana pada sesi masing-masing, pemilik poster harus berada di sana dan bersedia untuk menjelaskan isi dari poster tersebut.

Sebelum conference dimulai terdapat workshop tentang penulisan dan publikasi paper penelitian kesehatan masyarakat yang berlangsung 20 November 2019 di Kampus Mahidol University.

Baca Juga:  Mengenal Dunia Farmasi: Profesi yang Menjaga Kesehatan Dunia

Dua narasumber utama secara bergantian bicara mengenai pengalaman dan tips untuk jurnal dapat diterima atau ditolak pada jurnal internasional yaitu Prof. Dr. Collin Binns, Deputy Editor-in-Chief, Curtin University Australia dan Prof. Dr. Wah-Yun Low, President of APACPH and Asia Pacific Journal of Public Health (APJPH) Editor-in-Chief, University of Malaya, Malaysia.

Menurut Prof. Collin,  umumnya sebuah artikel ditolak karena relevansi jurnal dengan artikel yang dibuat, referensi yang digunakan, dan ukuran sampel.

Selain itu, sebuah tulisan juga ditolak karena faktor bahasa. “Bukan karena penulis tidak memiliki kemampuan bahasa Inggris yang baik tetapi teknik menulis yang tidak baku sehingga bisa saja penulis bisa bahasa Inggris tetapi tidak memiliki kemampuan menulis yang baik sesuai kaidah,” ungkap Prof. Collin

Baca Juga:  10 Keuntungan Menjadi Ahli Farmasi: Karier, Kontribusi, dan Kepuasan

Faktor lainnya, sambungnya, adanya kurang persetujuan etik, metode penelitia, hasil, duplikasi statistik.

Sementara Prof. Low banyak memaparkan bagaimana konten dari sebuah literatur review. Umumnya sebuah kajian literatur bertanya apa yang telah kita ketahui dari topik tersebut, apa yang harus Anda katakan tentang apa yang telah Anda ketahui.

- Iklan -

“Jadi harus dikritik artikel tersebut. Apakah ada artikel yang melakukan yang hampir sama dengan topik tersebut, dan apa bedanya. Apakah penelitian Anda cocok dengan artikel tersebut dan mengapa artikel Anda berkontribusi terhadap aspek tersebut,” terang Prof Low.

Ikut mendampingi kegiatan conference tersebut yang juga menjadi presenter pada APACPH ini adalah Prof. Dr. Ridwan Amiruddin, SKM, M.Kes., MSc.PH sebagai Ketua Program Studi Program Doktor FKM Unhas dan Prof. Sukri Palutturi, SKM, M.Kes., MSc.PH, PhD sebagai Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kemitraan FKM Unhas. (FP/Rls)

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU