Mahasiswa STKIP Lolos PKM

FAJARPENDIDIKAN.co.id – Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) adalah suatu wadah yang dibentuk oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementeriaan Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia dalam memfasilitasi potensi yang dimiliki mahasiswa Indonesia untuk mengkaji, mengembangkan, dan menerapkan ilmu dan teknologi yang telah dipelajarinya diperkuliahan kepada masyarakat luas.

Di situasi pandemi covid-19 yang masih melanda saat ini, bukanlah suatu halangan yang menyurutkan semangat mahasiswa STKIP Muhammadiyah Bone dalam meraih prestasi dalam bidang akademik. Terbukti tahun ini STKIP Muhammadiyah Bone berhasil meloloskan 15 proposal PKM, yang terdiri 11 proposal PKM-M (Pengabdian Kepada Masyarakat) dan proposal PKM-PSH (Penelitian Sosial Humaniora) serta mendapatkan peringkat ke 3 dari seluruh perguruan tinggi di wilayah LLDIKTI IX.
Proposal PKM-M (Pengabdian Kepada Masyarakat) yang berjudul “ Habis Manis Sepah Jadi Uang: Pemanfaatan Ampas Tebu Menjadi Boneka Arang Aktif Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Desa Arasoe” merupakan salah satu proposal yang lolos pendanaan tahun 2020 yang ketuai oleh A. Aswan jurusan Pendidikan Biologi Angkatan 2017 dengan anggota sebanyak 3 orang, yaitu Dahniar jurusan Tekenologi Pendidikan Angkatan 2018, Sumiati jurusan Pendidikan Matematika Angkatan 2017 dan Neli Hasanuddin jurusan Pendidikan Ekonomi Angkatan 2016.

Lolosnya proposal tim tersebut tidak lepas dari bimbingan dan motivasi dosen pendamping diantaranya Dr. Muh Safar, M.Pd, A.M. Irfan Taufan Asfar, MT, M.M.Pd dan A.M. Iqbal Akbar Asfar, MT, M.PBerbeda dengan tahun sebelumnya, semua kegiatan PKM- Pengabdian Kepada Masyarakat tahun 2020 ini, seluruh teknis pelaksanaannya dilakukan secara daring. Mulai dari kegiatan penyuluhan, pelatihan sampai pada kegiatan pendampingan mitra dilaksanakan secara daring, karena adanya pandemi covid-19.

Program ini akan membidik serta melibatkan kelopok PKK Desa Arasoe dalam pemanfaatan ampas tebu menjadi produk bernilai ekonomis tinggi. Melalui pelaksanaan pemanfaatan ampas tebu menjadi boneka arang aktif ini, diharapkan memotivasi PKK Desa Arasoe menjadi lebih kreatif dalam menciptakan produk baru yang berkualitas dengan tingkat estetika tinggi dan dapat meningkatkan kesejahteraan mitra.

Baca Juga:  Himpunan Mahasiswa Institut Andi Sapada Kenalkan Maggot sebagai Solusi Pengelolaan Sampah Organik di Desa Bojo

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU