Mahasiswa Unhas Raih Medali Emas dalam Ajang Pameran Sains Internasional YISF 2022

Delegasi mahasiswa pada program studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Pertanian Universitas Hasanuddin (Unhas) meraih prestasi membanggakan dengan meraih medali emas dalam ajang Youth International Science Fair (YISF) 2022 yang diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association kolaborasi BUCA IMSEF Turkey.

Perlombaan telah berlangsung pada Senin (14/03) lalu secara virtual, sementara itu pengumuman hasil lomba berlangsung pada Kamis (17/03).

Melalui wawancara pada Rabu (23/03), Matthew Khosuma (mahasiswa prodi Ilmu dan Teknologi Pangan angkatan 2019) menjelaskan alasan keikutsertaan timnya.

Hal ini merupakan bagian dari kepedulian terhadap isu food-loss, salah satu penyebab kerugian terbesar sektor pertanian terutama pada tahapan pascapanen.

Kompetisi tersebut juga menjadi media pengembangan keilmuan dan penyaluran ide serta gagasan untuk berbagai permasalahan bangsa.

Baca Juga:  Suhaeni, Asnawin, dan Amzal Jadi Wisudawan Terbaik Pascasarjana Unpacti

Dalam kompetisi tersebut, Matthew dan timnya menjelaskan penelitian terkait “Application of ZECC in Agricultural Center Areas in Maintaining the Quality of Post-Harvest Horticultural Commodities”.

Ini merupakan inovasi baru untuk pendingin komoditas hortikultura yaitu ZECC (Zero Energy Cool Chamber).

Inovasi ini dapat memperpanjang umur simpan dengan biaya yang murah, tidak perlu menggunakan listrik serta ramah lingkungan.

Teknologi ini tidak menggunakan freon sebagaimana mesin pendingin lainnya seperti kulkas.

- Iklan -

Teknologi pendingin ZECC mudah didapatkan oleh petani untuk mendukung hasil panen yang berkualitas.

Matthew mengatakan salah satu tantangan yang dihadapi dalam persiapan lomba ini adalah menyesuaikan jadwal.

Ia dan timnya harus mengatur waktu agar tidak mengganggu jadwal perkuliahan yang cukup padat.

Kondisi pandemi juga membuat ruang gerak dalam mengikuti kegiatan ini sedikit terbatas.

Baca Juga:  Mengapa Lab Uji Farmasi Penting? Fakta di Baliknya!

“Namun, semua bisa teratasi dengan baik melalui kerja sama tim,” jelas Matthew.

Matthew dan tim berharap, penggunaan teknologi ZECC sebagai penyimpanan hasil pertanian dapat lebih dikenal dan dikembangkan pada masyarakat luas, khususnya di wilayah Sulawesi Selatan maupun wilayah sentral pertanian lainnya di Indonesia.

YISF merupakan kompetisi tingkat internasional dan menjadi wadah bagi para peneliti muda dunia untuk menyalurkan ide kreatif dan inovatif dalam bentuk karya tulis.

Dalam ajang ini, sebanyak 459 tim yang berasal dari 21 negara terlibat didalam kompetisi.

Nama-nama Tim Unhas

1. Matthew Khosuma
2. Muhammad Hanif Muflih
3. Annisa Batara
4. Indah Pratiwi Roslan
5. Kartika Leatemia

 

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU