Pangkep, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Mahasiswa Jurusan Perikanan dan Teknik Elektro Universitas Hasanuddin (Unhas) membuat alat destilasi pengolah air laut. Alat yang diterapkan di Pulau Bontosua, Mattiro Bone, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan,Sulawesi Selatan ini bekerja dengan menggunakan bantuan sinar matahari. Program ini menjadi salah satu judul Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang berhasil lolos pendanaan tahun 2019 yang diselenggarakan oleh Kemenristekdikti.
PKM yang dibuat oleh lima mahasiswa dari jurusan perikanan dan teknik ini, yaitu Maulana Malik Ibrahim, Muh Chaidir Rezky, St Hardiyanti Rachman, Lestari permatasari dan Moh Akbar Abdul Haseng. Alat yang destilasi ini bekerja dengan system penyulingan, yaitu air asin yang tertampung di dalam kaca destilator, akan menguap dengan menghasilkan air tawar dengan kualitas layak konsumsi.
“Pengembangan alat ini sendiri telah ada dan banyak dikembangkan namun penerapannya belum merata kesetiap daerah, terutama ke daerah yang benar-benar membutuhkan. Seperti di Pulau Bontosua ini, sumur warga terasa payau dan terkadang berbau, sehigga warga menambung air hujan dan mengandalkan air dari Makassar, untuk kebutuhan sehari-hari,” terang Chaidir.
“Kami berharap alat ini bisa menjadi solusi dari air payau di Pulau Bontosua ini, mengingat pentingnya kebutuhan air,” tambahnya.
Kedatangan Mahasiswa Tim PKM ini disambut baik oleh masyarakat setempat. Masyarakat sangat antusias saat kegiatan sosialisasi dan pelatihan pembuatan teknologi pengolahan air dengan proses destilasi tersebut dilaksanakan. Mereka pun sangat puas dengan hasil air yang telah diproses dari teknologi.
“Alat ini sangat bermanfaat untuk mengatasi kekurangan air bersih dan peningkatan kualitas air yang lebih baik khususnya pada musim kemarau, harapan saya dengan penerapan alat ini masyarakat dapat melakukan pengembangan dengan alokasi dana desa” kata Rusdi, Kepala Desa Bontosua. (*)