Makna Denotasi dan Konotasi, Pengertian, Ciri-Ciri dan Contohnya. Makna denotasi adalah sebuah makna yang tidak kias karena makna di dalamnya makna sebenarnya. Pasalnya di dalam makna denotasi tidak tertanam makna khusus. Selain itu di dalam makna denotasi tidak ada kandungan yang ambigu.
Ciri-Ciri Kalimat Denotasi
Adapun beberapa ciri – ciri kalimat denotasi adalah sebagai berikut :
- Apa adanya
- Sesuai dengan penelitian
- Makna dasar
Contoh Kalimat Denotasi
Berikut ini terdapat beberapa contoh kalimat denotasi, terdiri atas:
- Anak itu memiliki besar kepala yang tidak sesuai karena penyakit langka yang ia deritannya semenjak kecil.
- Manusia memiliki kepala yang keras di bandingkan dengan dengan makhluk hidup lainnya.
- Pembantunya sedang menyapu lantai oleh karenanya dia mengangkat kaki
- Belalang merupakan hewan yang memiliki darah berwarna bir karena hemosianin
- Beberapa penyakit kulit akan membuat terasa mati rasa sehingga tidak akan merasakan apa – apa.
- Akibat dirinya marah maka dia membanting tulannganya ke lantai.
- Setiap manusia memiliki tulang rusuk dengan kekuatan yang berbeda – beda sesuai dengan ketahanan tubuhnya.
- Sapi perah di dalam kandang ayang selalu di rawat dengan benar agar menghasilkan susu sapi yang berkualitas.
- Dokter menyarankan agar aku duduk dengan posisi yang benar agar tulang punggungku tidak akan bengok.
- Kegemaran adiku benar – benar aneh karena dia terbiasa menggigit jarinya.
- Kursi empuk itu adalah kursi yang terbuat dari busa berkualitas dengan harga sangat mahal.
- Adiku sangat hobi bermain api hingga tangannya terkena luka bakar.
- Akibat penyakit yang belum dapat di ketahui oleh dokter andi mengalami kelainan pada kepalannya yakni kepala dingin kerap kali mucul
- Ibu menanam padi di sawah agar dapat di panen di bulang – bulan berikutnya.
- Sipanse memiliki tangan panjang di banding hewan lainnya.
Makna Konotasi
Makna konotasi merupakan kalimat ynag memiliki nilai atau arti eksplisit karena di dalamnya tidak mengandung arti yang sama dengan tuliasan. Kalimat konotasi biasanya berupa kiasan – kiasan.
Kiasan tersebut bisa berupa makna negatif ataupun positif. Biasanya kalimat – kalimat yang bermakna konotasi akan anda temukan di pantung, puisi atau karya lainya.
Ciri-Ciri Kata Bermakna Konotasi
- Tidak memiliki makna sebenarnya
- Makna koseptual sebagai makna tambahan
- Makan memiliki nilai rasa
Contoh Kalimat Konotatif
- Widi adalah anak yang sangat ringan tangan sehingga dirinya banyak tidak di sukai oleh teman – temannya.
- Mutia adalah anak yang pinter tak heran dirinya menjadi anak mas di dalam keluarganya.
- Fani adalah anak yang panjang tangan sehingga dia sering di kucilkan di lingkungan rumahnya dan sekolah
- Tio panik atas kasusnya yang sudah menjadi konsumsi publik dan sekarang dia mencoba mencari kambing hitam untuk menyelamatkan imagenya di depan publik.
- Aku akan pulang ke kamung halaman besok pagi, tak lupa aku membawa oleh – oleh untuk keluargaku di kampung.
- Orang itu membabi buta karena dirinya ketahuan mencuri uang di pasar.
- Dia mulai besar kepala karena dirinya dapat warisan dari ibu angkatnya yang baik itu.
- Nikita adalah tangan kanan guru karena nikita ornag yang jujur dan selalu baik ke semua orang.
- Pahlawan yang telah gugur di medan perang kini jasanya tidak akan pernah hilang selamanya.
- Dia memang lupa daratan sehingga banyak yang tidak suka kepadanya waktu itu.
- Anak sulungnya menjadi mesin ATM karena orang tuanya seorang tuna wisma
- Anak itu memang kepala batu sehingga banyak orang yang sudah lelah menasehatinya
- Jangan suka main api jika tidak ingin bermasalah dengan orang lain
FAQ
Makna denotasi adalah sebuah makna yang tidak kias karena makna di dalamnya makna sebenarnya. Pasalnya di dalam makna denotasi tidak tertanam makna khusus. Selain itu di dalam makna denotasi tidak ada kandungan yang ambigu.
Makna konotasi merupakan kalimat ynag memiliki nilai atau arti eksplisit karena di dalamnya tidak mengandung arti yang sama dengan tuliasan. Kalimat konotasi biasanya berupa kiasan – kiasan.
Denotasi
1. Anak itu memiliki besar kepala yang tidak sesuai dengan manusia normal karena penyakit
2. langka yang ia deritannya semenjak kecil.
3. Manusia memiliki kepala yang keras di bandingkan dengan dengan makhluk hidup lainnya.
4. Pembantunya sedang menyapu lantai oleh karenanya dia mengangkat kaki
5. Belalang merupakan hewan yang memiliki darah berwarna bir karena hemosianin
Konotasi
1. Widi adalah anak yang sangat ringan tangan sehingga dirinya banyak tidak di sukai oleh teman – temannya.
2. Mutia adalah anak yang pinter tak heran dirinya menjadi anak mas di dalam keluarganya.
3. Fani adalah anak yang panjang tangan sehingga dia sering di kucilkan di lingkungan rumahnya dan sekolah
4. Tio panik atas kasusnya yang sudah menjadi konsumsi publik dan sekarang dia mencoba mencari kambing hitam untuk menyelamatkan imagenya di depan publik.
5. Aku akan pulang ke kamung halaman besok pagi, tak lupa aku membawa oleh – oleh untuk keluargaku di kampung.