Maksimal Usia Manusia Saat Ini Diprediksi Hanya Sampai 150 Tahun

Mimpi manusia untuk hidup seribu tahun lamanya tampak semakin semu, sebab jika melihat hasil riset yang baru saja rilis secara online di Jurnal Nature Communications, Riset itu menyatakan bahwa manusia mungkin dapat hidup hingga maksimal 150 tahun.

Dikutip Live Science, studi yang dilakukan oleh Timothy V Pyrkov dan rekannya menggunakan pemodelan matematika, berhasil memprediksi bahwa setelah usia 120 hingga 150 tahun, tubuh manusia akan benar-benar kehilangan kemampuannya untuk pulih dari penyakit dan cedera.

Dampaknya hal itu akan mengakibatkan kematian. Para peneliti menganalisis kumpulan data medis anonim lebih dari 500.000 orang yang tersebar di AS, Inggris, dan Rusia. Mereka menggunakan data tes darah sederhana yang diambil selama beberapa bulan.

Baca Juga:  Ketahui Usia yang Tepat Anak Diberikan Yogurt, Ini Manfaatnya

Dari data tes darah tersebut, peneliti mengukur dua hal yang sering dianggap sebagai penanda biologis penuaan, yaitu rasio dari dua jenis sel darah putih berbeda yang berfungsi melawan penyakit dan variabilitas ukuran sel darah merah. Tes darah ini sama seperti melihat seseorang yang mungkin memiliki rambut beruban seiring bertambahnya usia.

Peneliti kemudian menggunakan pemodelan komputer untuk menentukan indikator dinamik keadaan organisme (dynamic organism state indicator/DOSI) dari data tes darah yang dikumpulkan sebelumnya. Indikator ini kemudian digunakan untuk mengukur umur biologis setiap orang yang bisa dipakai menggambarkan kemampuan seseorang memulihkan diri dari penyakit atau cedera.

Berdasarkan tren data, para peneliti menemukan bahwa antara 120 dan 150 tahun, ketahanan akan sepenuhnya berhenti dan seseorang tidak akan dapat bertahan hidup. Menurut Dr. Marc J. Kahn, wakil presiden bidang kesehatan di University of Nevada, menjelaskan faktor usia yang semakin bertambah akan membahayakan kesehatan.

Baca Juga:  Ketahui Usia yang Tepat Anak Diberikan Yogurt, Ini Manfaatnya

Para peneliti juga melihat data aktivitas fisik yang diukur dalam jumlah langkah per hari. Mereka menemukan pola yang sama, yaitu orang yang lebih muda cenderung mengambil lebih banyak langkah setiap harinya. Sementara orang yang lebih tua mengambil lebih sedikit langkah setiap hari seiring bertambahnya usia.

Ekstrapolasi dari data jumlah langkah per hari itu, para peneliti menemukan kira-kira batas usia yang sama seperti yang mereka lakukan dari ukuran DOSI.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU