Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (FK Unhas) menyelenggarakan webinar Internasional dengan tema “Management of Covid-19 Patients in Japan and Indonesia”.
Kegiatan berlangsung secara daring melalui aplikasi zoom meeting, Kamis (4/6).
Hadir sebagai narasumber adalah Mafumi Okimoto MD., Prof Dr Budu, Ph D., Sp M (K)., M Med Ed., Prof Ohge Hiroki, MD., Ph D., Prof dr Mansyur Arief, Ph D., Sp PK(K)., Prof Nobuaki Shime, MD., Ph D., dan Prof Dr dr Syafri Kamsul Arief.
Dalam sambutan mengawali acara, Rektor Unhas, Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu menyampaikan terima kasih atas kesediaan para narasumber untuk berbagi ilmu dan pengetahuan guna meningkatkan pemahaman terkait covid-19.
“Pandemi covid-19 tidak hanya sebagai krisis di sektor kesehatan, tetapi juga berimplikasi pada semua sektor kehidupan manusia,” ungkap Prof Dwia.
Pandemi, kata Prof Dwia, telah memperlambat ekonomi, tidak hanya tingkat regional, tetapi ekonomi dunia secara massif dan signifikan.
“Berbagai penyesuaian harus kita lakukan,” katanya.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Gubernur Sulawesi Selatan, H M Nurdin Abdullah.
Dalam sambutannya, Gubernur menjelaskan bagaimana pengetahuan dan teknologi pemeriksaan kesehatan Jepang yang berkualitas tinggi dibutuhkan masyarakat Indonesia saat ini khususnya dalam menghadapi pandemi covid-19 ini.
“Kerja sama antara Pemerintah Jepang dan Indonesia, dalam hal ini Sulawesi Selatan, telah terjalin sejak saya masih menjabat sebagai Bupati Bantaeng selama 10 tahun dan hubungan ini terus berlangsung hingga saat ini saya menjadi Gubernur,” ungkap Nurdin.
Untuk itu, ia berharap hubungan kerja sama dapat semakin erat, utamanya pada peningkatan kerja sama di bidang kesehatan.
Untuk menjaga ketahanan ekonomi, pemerintah melalui Jaring Pengaman Sosial telah memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak Covid-19, seperti pekerja yang dirumahkan, korban PHK, masyarakat miskin dan masyarakat yang tidak dapat beraktifitas karena adanya pembatasan.
“Inovasi Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dalam penanganan dan pencegahan penyebaran wabah, melalui ‘wisata Covid-19’ yaitu suatu program kerjasama dengan sejumlah hotel untuk menerapkan isolasi mandiri sebagai tempat karantina bagi Orang Dalam Pemantauan, Pasien Dalam Perawatan, dan Orang Tanpa Gejala. Ini untuk memudahkan pengawasan dan meminimalisir penyebaran serta tetap menghidupkan sektor perekonomian,” sambung Prof Nurdin.
Usai pembukaan, kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi dari para narasumber.
Mafumi Okimoto MD menyampaikan materi terkait “Succesful Management Of Covid-19 Clusters In Hiroshima”.
Mafumi menjelaskan bahwa strategi Jepang untuk Covid-19 berfokus pada pendekatan berbasis kluster dan karakteristik yang ditentukan dari bentuk transmisi.
Kegiatan yang diikuti oleh kurang lebih 300 peserta berlangsung lancar hingga berakhirnya acara.(*/FP)