Masa Pandemi Tingkatkan Kemalasan Siswa Berakibat Kurangnya Pemahaman Materi

Masa pandemi Covid-19 pada saat ini menjadi pembahasan serius di kalangan masyarakat Indonesia khususnya pada dunia pendidikan. Penyebaran virus yang begitu cepat dengan skala yang besar menyebankan dunia resah karena menginfeksi puluhan juta penduduk dengan dampak paling fatal jika terkena virus ini adalah meninggal dunia.

Dikarenakan penyebaran virus yang sangat cepat pemerintah segera melakukan pencegahan agar virus tersebut tidak menyebar dengan cepat dengan skala penyebaran yang besar. Salah satu cara yang dapat diterapkan adalah Physical Distancing, pemerintah menganggap hal tersebut dapat mengurangi penyebaran virus Covid-19.

Physical Distancing dianjurkan untuk tidak berkerumun dan meminimalkan kegiatan yang dilakukan di luar rumah, seperti bekerja, beribadah, berwisata, bahkan tidak boleh melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka atau pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas. Dengan adanya aturan Physical Distancing maka pemerintah mengambil keputusan untuk pembelajaran dilakukan secara Daring.

Daring (Dalam Jaringan) merupakan suatu cara yang dilakukan agar pembelajaran tetap berjalan tetapi dilakukan melalui jaringan internet. Teknologi yang dapat menunjang pembelajaran di masa pandemi agar pembelajaran daring ini berjalan adalah E-Learning.

Istilah E-Learning mengacu pada jenis teknologi informasi yang berada di dunia maya dan saat ini di masa pandemi sedang digunakan dunia pendidikan untuk melakukan pembelajaran jarak jauh. Penggunaan E-Learning ini memanfaatkan jaringan komputer yang dimana teknologi sebagai sarana dan internet sebagai sistem.

Pembelajaran yang menggunakan E-Learning ini fokus utamnya ada pada siswa dan guru, dimana siswa dituntut harus lebih aktif dalam pembelajaran dan juga menuntut guru untuk menciptakan pembelajaran yang dapat menumbuhkan semangat belajar siswa pada situasi pembelajaran yang dilakukan dengan jarak jauh. Perubahan proses pembelajaran yang tiba-tiba ini memiliki beberapa dampak untuk siswa maupun guru.

Pembelajaran daring yang dilakukan membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai, seperti laptop, smartphone, dan jaringan internet. Sarana dan prasana tersebut yang menjadi kendala saat pembelajaran jarak jauh karena tidak semua siswa memiliki sarana yang menunjang apalagi di daerah yang mayoritas ekonomi masyarakatnya rendah. Hal ini lah yang menyebabkan siswa lebih malas dalam belajar karena kurangnya sarana dan prasarana yang memadai.

Dalam metode pembelajaran pasti selalu ada kelemahan didalamnya, begitu juga dengan pembelajaran E-learning yang tidak terlepas dari kekurangan. Pembelajaran daring dengan berbantuan jaringan internet menyebabkan kurangnya interaksi antara guru dan siswa, siswa dengan siswa yang dapat memperlambat terciptanya nilai moral dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM).

Pembelajaran yang dilakukan secara daring akan menyebabkan terabaikannya aspek akademik dan mendorong tumbuhnya aspek komersil atau bisnis. Pembelajaran daring menjadilebih banyak ke arah pelatihan daripada pendidikan saat proses KBM. Perubahan peran guru, yang semula menggunakan pembelajaran konvesional saat ini diharuskan menguasai pembelajaran yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.

- Iklan -

Kurangnya tenaga yang menguasai tentang bahasa komputer atau bahasa pemrograman. Kurangnya motivasi belajar siswa karena kurangnya sarana dan prasarana sehingga siswa cenderung mengalami kegagalan dalam belajar.

Dalam pembelajaran daring banyak sekali kekurangan yang ada, sehingga dalam diri siswa tumbuh rasa malas yang terus meningkat. Rasa malas yang tumbuh dimulai dari rasa bosan siswa belajar dari rumah yang dilakukan sendiri, jauh dari teman sehingga mereka merasa kurang adanya hiburan dari luar. Dari rasa bosan yang berkepanjangan tersebut akan muncul stress yang dirasakan oleh sejumlah siswa selama pembelajaran daring di masa pandemi.

Siswa merasa bosan karena pembelajaran daring yang dilakukan sendiri dengan tugas yang banyak, metode pembelajaran yang kurang menyenangkan juga termasuk faktor meningkatnya rasa malas siswa. Banyak siswa yang menyalahgunakan pembelajaran daring dengan mengartikan sebagai libur sekolah.

Sehingga banyak siswa yang kurang serius dalam mengikuti pembelajaran daring, banyak siswa yang tidak mengerjakan tugas. Banyak juga siswa yang telah diberikan sarana dan prasarana yang mendukung untuk melakukan pembelajaran dari justru digunakan untuk main game, nonton youtube, main sosial media, dan lain sebagainya.

Rasa malas yang ada pada diri siswa menyebabkan kurangnya pemahaman materi. Kurangnya pemahaman materi ini juga akan berimbas pada prestasi siswa. Siswa yang kurang akan materi yang telah diajarkan oleh guru akan mengalami penurunan prestasi.

Siswa akan paham materi jika mengikuti pembelajaran daring dengan serius dan juga semangat. Tetapi disini semangat siswa semakin menurun sedangkan rasa malas siswa semakin meningkat. Oleh karena itu perlu usaha yang lebih lagi dari guru untuk menciptakan proses pembelajaran daring yang menyenangkan.

Agar pembelajaran daring ini berjalan dengan baik diperlukan juga pengawasan dari orang tua untuk anaknya, apakah anaknya ini belajar dengan serius atau hanya bermain smartphone saja. Siswa juga membutuhkan dukungan dari orang tua dan lingkungan sekitar agar merasa semangat saat belajar dirumah dan juga merasa nyaman.

Adanya sarana dan prasarana yang memadai dalam pembelajaran daring juga akan meningkatkan semangat siswa dalam belajar. Dapat disimpulkan bahwa ada banyak faktor untuk meningkatkan semangat siswa dalam belajar dan mengurangi rasa malas siswa.

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU