Carlos Ezpeleta, CSO Dorna, mengungkapkan bahwa MotoGP tidak berencana menambah jumlah pembalap saat ini, dan setiap pabrikan baru harus bergabung dengan tim yang sudah ada.
Setelah keluarnya Suzuki pada akhir tahun 2022, jumlah pembalap berkurang dari 24 menjadi 22. Meskipun ada minat awal, tampaknya tempat yang ditinggalkan Suzuki hanya bisa diwarisi oleh pabrikan keenam.
Namun, Ezpeleta menyatakan kepada Speedweek.com bahwa posisi yang ditinggalkan Suzuki tidak lagi tersedia untuk proyek baru, dan MotoGP akan tetap diikuti oleh 22 pembalap.
“Pada akhirnya, yang penting bagi kami adalah kualitas dari sebelas tim,” kata Ezpeleta. “Apakah tim-tim tersebut disuplai oleh 5 atau 6 pabrikan adalah masalah lain. Namun, prioritas kami saat ini adalah 5 pabrikan.”
“Itu tidak berarti kami ingin mencegah pabrikan keenam untuk masuk, tetapi berarti bahwa pabrikan baru harus bekerja sama dengan salah satu dari sebelas tim yang sudah ada. 11 tim – 22 pembalap, itu sudah pasti.”
Pernyataan tersebut berarti BMW, yang saat ini memimpin kejuaraan WorldSBK dengan Toprak Razgatlioglu dan dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk bergabung ke MotoGP, harus bergabung dengan salah satu dari enam tim independen, seperti yang pernah dilakukan Aprilia dengan Gresini.
Keuntungan dari kemitraan antara pabrikan dan tim independen adalah bahwa pabrikan baru dapat langsung bergabung dengan tim MotoGP yang sudah berfungsi penuh, tanpa harus membangun tim balap dari nol.
Alternatifnya, jika ada pabrikan yang hengkang, BMW bisa masuk dan mendapatkan tempatnya sendiri. Perubahan aturan teknis untuk tahun 2027, termasuk mesin 850cc yang lebih kecil, menjadi momen yang paling logis bagi pabrikan baru untuk memasuki kelas utama. (*)