Selain itu, ada efisiensi atau kuantitas input yang digunakan. Ini dianggap sebagai varian volume. Jika, misalnya, perusahaan XYZ mengharapkan untuk memproduksi 400 widget dalam suatu periode tetapi akhirnya memproduksi 500 widget, biaya bahan akan lebih tinggi karena jumlah total yang diproduksi.
Penetapan Biaya Berbasis Aktivitas
Penetapan Biaya Berbasis Aktivitas (Activity-based Costing, ABC) mengidentifikasi biaya overhead dari setiap departemen dan menugaskan mereka ke objek biaya tertentu, seperti barang atau jasa.
Sistem akuntansi biaya ABC didasarkan pada kegiatan, yang merupakan peristiwa apa pun, unit kerja, atau tugas dengan tujuan tertentu, seperti menyiapkan mesin untuk produksi, merancang produk, mendistribusikan barang jadi, atau mengoperasikan mesin.
Kegiatan-kegiatan ini juga dianggap sebagai pendorong biaya, dan mereka adalah langkah-langkah yang digunakan sebagai dasar untuk mengalokasikan biaya overhead.
Secara tradisional, biaya overhead ditetapkan berdasarkan satu ukuran generik, seperti jam mesin. Di bawah ABC, analisis aktivitas dilakukan ketika langkah-langkah yang tepat diidentifikasi sebagai pendorong biaya.
Akibatnya, ABC cenderung jauh lebih akurat dan bermanfaat ketika datang ke manajer meninjau biaya dan profitabilitas layanan atau produk spesifik perusahaan mereka.
Misalnya, akuntan biaya yang menggunakan ABC mungkin membagikan survei kepada karyawan lini produksi yang kemudian akan menghitung jumlah waktu yang mereka habiskan untuk tugas yang berbeda.
Biaya aktivitas spesifik ini hanya dibebankan pada barang atau jasa yang menggunakan aktivitas tersebut.
Ini memberi manajemen ide yang lebih baik tentang di mana tepatnya waktu dan uang dihabiskan.
Untuk menggambarkan hal ini, anggaplah sebuah perusahaan memproduksi pernak-pernik dan widget. Pernak-perniknya sangat padat karya dan membutuhkan sedikit upaya langsung dari staf produksi.
Produksi widget bersifat otomatis, dan sebagian besar terdiri dari memasukkan bahan mentah ke dalam mesin dan menunggu berjam-jam untuk barang jadi.
Tidak masuk akal untuk menggunakan jam mesin untuk mengalokasikan overhead ke kedua item, karena pernak-pernik hampir tidak menggunakan jam mesin apa pun.
Di bawah ABC, pernak-pernik ditugaskan lebih banyak overhead terkait dengan tenaga kerja dan widget ditugaskan lebih banyak overhead terkait dengan penggunaan mesin.
Akuntansi Ramping
Tujuan utama akuntansi ramping adalah untuk meningkatkan praktik manajemen keuangan dalam suatu organisasi.
Lean accounting merupakan perpanjangan dari filosofi lean manufacturing dan produksi, yang memiliki niat untuk meminimalkan limbah sambil mengoptimalkan produktivitas.
Misalnya, jika departemen akuntansi dapat mengurangi waktu yang terbuang, karyawan dapat memfokuskan waktu yang dihemat itu lebih produktif pada tugas-tugas yang bernilai tambah.