Mayoritas Wali Songo Lahir dari Keturunan Jumadil Kubro

Setelah pensiun dari jabatannya sebagai gubernur, Syekh Jumadil Kubro semakin aktif dan memperluas upayanya dalam menyebarkan dakwah di Nusantara melalui keturunannya.

Mayoritas Wali Songo berasal dari keturunan Syekh Jumadil Kubro. Maulana Sayyid Jamaluddin Akbar, juga dikenal sebagai Sayyid Jamaluddin Azmatkhan atau Syekh Jumadil Kubro (1270-1453 M), adalah seorang ulama terkemuka.

Garis keturunan Sayyid Jamaluddin Akbar adalah sebagai berikut: Jamaluddin Akbar bin Ahmadsyah Jalal bin Amir Abdullah bin Abdul Malik bin Azmatkhan bin Alwi Ammul Faqih bin Muhammad Shohib Mirbath Tarim Hadramaut Yaman bin Ali Khali Qasam bin Ali bin Abdullah/Abdillah/Ubeidillah bin Ahmad bin Isa Al Muhajir.

- Iklan -

Ahmad Syahjalal, ayah Jamaluddin Akbar, memiliki empat anak laki-laki, yaitu Syekh Datuk Imam Wardah, Syekh Maulana Malik Ibrahim, Sayyid Jamaluddin Akbar, dan Syekh Datuk Isa Tuwu.

Jamaluddin Akbar adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Ia dikenal sebagai ulama yang berpengaruh di Nusantara. Banyak dari Wali Songo lahir dari keturunannya. Jamaluddin Akbar adalah ayah dari Syekh Ibrahim Asmoroqondy dan Raden Ishaq, serta kakek dari Sunan Ampel dan Sunan Giri.

Jamaluddin Akbar atau Jumadil Kubro memiliki sembilan istri, yang dinikahinya pada tahun yang berbeda-beda. Hal ini tercatat dalam kitab berjudul Al-Mausuu’ah Li Ansab Itrati Al-Imam Al-Husaini.

- Iklan -

Sayyid Jamaluddin Akbar menikahi sembilan istri dan dikaruniai sembilan belas anak. Berikut adalah daftar nama-nama istri dan anak-anaknya, lengkap dengan data tahun pernikahan dan tahun kelahiran mereka.

  1. Amira Fatimah binti Amir Husain (dari Samarkand, Uzbekistan) menikah pada tahun 1295 Masehi. Dari pernikahan ini, beliau melahirkan lima orang anak. Anak-anaknya adalah:
    – Ibrahim Zainudfin Asmaraqandi (lahir 1297 Masehi),
    – Pangeran Pebahar As.-Samarqandiy alias Sunan Lembayung (lahir 1302 Masehi),
    – Sunan Kramasari As.-Samarqandiy alias Sayyid Sembahan Dewa Agung (lahir 1305 Masehi),
    – Syekh Yusuf Shiddiq As.-Samarqandiy (lahir 1307 Masehi).
  2. Puteri Nizamul Muluk (anak Sultan Nizamul Muluk dari Delhi, India) menikah pada tahun 1309 Masehi, setelah kembali dari Samarkand ke India. Dari istri kedua ini, beliau dikaruniai empat orang anak, tiga di antaranya lahir di Nasrabad, India, yaitu:
    – Maulana Muhammad Jumadil Kubro (lahir 1311 Masehi),
    – Maulana Muhammad Al-Baqir alias Syekh Subaqir (lahir 1314 Masehi),
    – Maulana Wali Islam (lahir 1317 Masehi).
  3. Laila Fathimah binti Hasan Al-Maghribi (dari Maroko) menikah pada tahun 1319 Masehi. Pernikahan ini terjadi saat adanya hubungan diplomatik antara Kesultanan India dan Kerajaan Maroko. Dari pernikahan ini, lahirlah seorang anak di Maghribi pada tahun 1321 Masehi, yaitu Maulana Al-Maghribi. Maulana Al-Maghribi berbeda dengan Maulana Malik Ibrahim.
  4. Fatimah binti Hasan At-Turabi Al-Hadrami (dari Tarim, Yaman) menikah pada tahun 1323 Masehi dan melahirkan seorang anak laki-laki di Hadramaut, Yaman. Anak tersebut bernama Maulana Ibrahim Al-Hadrami (lahir 1325 Masehi). Maulana Ibrahim Al-Hadrami merupakan leluhur Azmatkhan di Tarim Hadramaut.
  5. Putri Linang Cahaya binti Sultan Baqiuddin menikah pada tahun 1350 Masehi dan melahirkan seorang anak perempuan bernama Siti Aisyah alias Putri Ratna Kusuma (lahir 1351 Masehi). Putri Ratna Kusuma kelak menjadi istri Adipati Jepara dan juga istri Syekh Khalid Al-Idrus.
  6. Ramawati binti Sultan Zainal Abidin Champa menikah pada tahun 1355 Masehi dan melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama Ibrahim Zainuddin Asghar Champa atau Sultan Zainal Abidin II Diraja Champa (lahir 1357 Masehi).
  7. Syahirah binti Sultan Baki Kelantan menikah pada tahun 1390 Masehi dan melahirkan dua orang anak di Kelantan, yaitu:
    – Sayyid Ali Nurul Alam (lahir 1402 Masehi),
    – Sayyid Muhammad Kebungsuan (lahir 1410 Masehi). Sayyid Muhammad Kebungsuan alias Pangeran Udayaningrat adalah tokoh yang banyak menurunkan dzuriyah di Pulau Jawa.
  8. Puteri Jauhar binti Raja Johor menikah pada tahun 1399 Masehi dan melahirkan dua orang anak di Johor, yaitu:
    – Abdul Malik Johor (lahir 1404 Masehi),
    – Sultan Berkat Zainul Alam (lahir 1406 Masehi).
  9. Putri Raja Batara Gowa dari Sulawesi Selatan menikah pada tahun 1411 Masehi dan melahirkan dua orang anak di Sulawesi Selatan, yaitu:
    – Sayyid Hasan Jumadil Kubro (lahir 1413 Masehi), yang kemudian menjadi Mufti Kesultanan Gowa,
    – Sayyid Husain Jumadil Kubro (lahir 1443 Masehi).
Baca Juga:  Mengenal Perancang Istana Garuda IKN, I Nyoman Nuarta

(Berlanjut – Ali Aljavani/ana)

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU