Media Sosial Itu Keren Tapi Belum Tentu Nyata

Kehidupan di media sosial yang diciptakan oleh masing-masing orang memiliki ciri khas masing-masing. Kesenangan, keluhan, kesedihan dan lain-lainnya. Namun, yang terlihat belum tentu kenyataan.

Sebagian orang kadang bersosial media hanya hanya untuk pekerjaan, kesenangan semata atau bahkan sebagai tempat mengadu dan berkarya. Dunia yang diciptakan dengan kehidupan pribadi masing-masing merupakan bentuk khas yang ada pada diri sendiri. 

Media sosial adalah tempat orang-orang membagikan segala-galanya tentang kehidupannya. Pada akhirnya orang-orang berlomba mengikuti tren media sosial. Hal ini menyebabkan ketidakseimbangan dalam kehidupan nyata. 

Sementara itu beberapa orang menjadi kurang percaya diri karena melihat postingan orang lain. Padahal apa yang terlihat di media sosial bukan berarti kehidupan nyata yang sebenarnya terjadi. Kamu mungkin pernah melakukan hal yang sama.

Kenyataannya kehidupan media sosial yang indah bukan berarti hidup yang baik-baik saja. Setiap orang punya masalahnya tersendiri hanya saja ada orang yang tidak mau memamerkan ketidakberesan hidupnya. Yang terlihat di media sosial itu hanya sebagian kecil dari seluruh kehidupan seseorang. Karena yang dibagikan kebanyakan orang adalah keberuntungan yang terjadi dalam hidupnya dan mengeliminasi untuk membagikan ketidakberuntungan yang dialami.

Baca Juga:  Pemain Terbaik AFF Futsal 2024, Wendy Brian Ick: Berkat Jasa Ibu

Kebahagiaan yang terlihat di media sosial adalah keberhasilan menutupi ketidakbahagiaan kenyataan hidup.

Kamu mungkin terjebak dalam kondisi ini, mungkin kehidupanmu hanya terlihat keren di media sosial namun tidak di dunia nyata. Sebuah ironi yang dialami oleh banyak orang. Tidak sedikit orang yang berpikir bahwa kamu sombong dan lebay. Ada juga yang menggosipkan bahwa kamu berbeda di dunia nyata dengan apa yang kamu tampilkan di media sosial. Namun tak peduli semua yang dikatakan orang, kamu tetap menyembunyikan kesedihanmu dan terus memposting kegiatanmu yang terlihat bahagia di media sosial.

Orang-orang yang mengenalmu lewat media sosial mungkin senang bisa berinteraksi dengan kamu. Namun, tidak menutup kemungkinan ada juga yang tidak menyukaimu. Kamu bisa punya banyak teman di media sosial, tapi tidak punya teman dalam kehidupan nyata. Kamu bisa menjalin asmara di media sosial tetapi kemudian tidak pernah bertemu secara langsung. Kamu bisa punya relasi dengan orang-orang penting tapi hanya sebatas media sosial.

Baca Juga:  Mengenal Stephen Hawking, Salah Satu Ilmuwan Terkemuka

Media sosial dapat memberimu manfaat dan dampak negatif. Keduanya terjadi beriringan seperti satu koin dengan dua sisi yang tak terpisahkan. Pilahlah yang berguna. Tidak perlu terkoneksi dengan orang yang membuatmu tidak enak hati. Kamu bertanggungjawab atas dirimu sendiri. Kenali apa yang kamu mau, apakah media sosial memberimu lebih banyak manfaat atau lebih banyak dampak buruk? Setelah kamu memperhitungkan keadaan kamu di media sosial, maka tentukanlah prioritas yang ingin kamu dapat dalam hidup.

- Iklan -

Media sosial menjadi ruang yang tidak sehat ketika kamu mulai membandingkan diri dengan orang lain melalui postingannya. Syukurilah kehidupanmu dan jangan iri kepada orang lewat media sosialnya. Jangan merasa kamu lebih kurang hanya karena melihat postingan orang yang kelihatannya lebih. 

Kamu adalah kamu, seseorang yang dianugerahi oleh Tuhan dalam rancangan-Nya. Jangan takut ketika hidupmu belum sampai pada apa yang kamu harapkan, percayalah kamu sedang dalam proses. Kamu punya jalanmu sendiri.

 

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU