Toraja Utara, FAJARPENDIDIKAN.co.id-Berdasarkan hasil evaluasi, lemahnya pemahaman sebagian guru SD di wilayah Denpina terutama dalam merancang soal Penilaian Akhir Semester (PAS) mengakibatkan hasil pelaksanaan semester ganjil yang lalu terbilang masih jauh dari harapan.
Menindaki hal itu, semua Kepala UPT SD wilayah Denpina sepakat melaksanakan KKG di gugus masing-masing, di antaranya gugus Piongan empat SD mulai 16-19/1 dan gugus Dende empat SD mulai 21-23/1.
Kegiatan KKG bertujuan mencari solusi demi meningkatkan kompetensi guru serta dapat mengejar ketertinggalan mengenai pelaksanaan K13. Kegiatan itu menghadirkan Nety Ringan SPd Instruktur Kabupaten sebagai pemateri.
Nety Ringan mengatakan adanya kesulitan terhadap guru dari penilain K13 terjadi karena kekurang pahaman guru mengenai mekanisme penilaian versi baru di Kurikulum 2013.
“Kegiatan kelompok kerja guru (KKG) merupakan suatu kegiatan sangat penting diikuti oleh para guru SD, karena ternyata para guru di lapangan masih belum maksimal dalam pemahaman pengimplementasikan kurikulum 2013, terutama dalam segi penilaian hal itu disampaikan Nety Ringan saat tampil sebagai pembicara di kegiatan KKG gugus Dende berlangsung di UPT SDN 2 Denpina 21 hingga 23 Januari 2018,” katanya.
Lanjut Nety Ringan, bimbingan teknik Kurikulum 2013 lalu, tidak semua guru memperoleh kesempatan mengikuti pelatihan itu, karena berhubung keterbatasan kuota, sementara para guru dituntut harus mengajar dengan menggunakan kurikulum 2013.
Kegiatan KKG kata Nety Ringan kompetensi guru dapat disegarkan melalui materi KKG yakni penyegaran kurikulum 2013 edisi revisi 2018 yang meliputi penilaian perancangan rencana pelaksanaan pembelajaran.
“Saya bersyukur lewat kegiatan ini mereka mempercayakan kepada saya untuk berbagi ilmu mengenai Kurikulum 2013,” tutur Nety Ringan melalui via messenger.
Kegiatan tersebut, melibatkan para Kepala Sekolah dan guru di wilayah Denpina.
Reporter: Patrun
