Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Pendidikan merupakan salah satu sektor penting dalam kemajuan suatu bangsa agar tidak tertinggal dari bangsa lain. Indonesia sebagai negara kepulauan membuat pemerintah sulit untuk menjangkau seluruh pulau utamanya pulau-pulau terluar maka akan terjadi ketidaksetaraan pembangunan fasilitas-fasilitas khususnya fasilitas pendidikan.
Minimnya fasilitas Pendidikan di pulau-pulau terluar membuat anak-anak harus berjalan berpuluh kilometer atau berperahu mengarungi lautan agar bisa bersekolah. “Sulitnya akses ini membuat sebagian besar dari mereka lebih memilih untuk berhenti sekolah dan bekerja membantu orangtua mereka di laut,” ungkap Wildayati Khairiyah Syamsuddin, mahasiswa Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Unhas.
Kondisi seperti ini, lanjutnya, banyak terjadi. “Salah satunya di pulau Lanjukang, Sulawesi Selatan,” kata Wildayati.
Pulau Lanjukang merupakan pulau terluar di wilayah Makassar yang berjarak kurang lebih 40 km dngan perjalanan kurang lebih tiga jam dari kota Makassar dengan 14 KK.
“Akses keluar-masuk ke pulau tersebut terbilang sulit karena perlu menyewa kapal kecil dengan biaya yang cukup tinggi membuat anak-anak di pulau tersebut berhenti sekolah karena tidak adanya sekolah yang beroperasi di pulau Lanjukang sehingga banyak dari anak pulau Lanjukang yang buta huruf,” tuturnya.
Melihat dari kebutuhan anak-anak pulau Lanjukang ini, maka Mahasiswa Unhas melalui Program Kreatifitas Masyarakat (PKM) ini bertujuan untuk membantu memfasilitasi kebutuhan anak-anak tersebut dengan menyelenggarakan pendidikan luar sekolah berupa kegiatan pembelajaran dan pendampingan dengan menerap kan metode yang menarik dan menyenangkan.(*)