Makassar, FAJARPENDIDIKAN.co.id – “Perkenalkan, nama saya Nur Aliah Suci Ramadhani dari kelas 4B, SD Negeri Borong. Saya akan melakukan kegiatan menyapu, menyiram tanaman, dan mencuci tangan,” begitu kata Nur Aliah dalam video yang dibagikan di grup WhatsApp paguyuban kelas 4B.
Dalam video berdurasi 2.52 menit itu, Aliah tampak gesit menyapu halaman, menyiram tanaman di pot dan mencuci tangan dengan sabun hingga bersih.
Video yang dibagikan itu merupakan bagian dari kegiatan kerja bakti murid-murid SD Negeri Borong, yang dimulai sejak Jumat hingga Minggu, 14-16 Agustus 2020.
Dalam rentang waktu itu, masing-masing murid diminta melakukan aktivitas membersihkan rumah dan lingkungan sekitar atau kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan hidup, seperti merawat atau menanam tanaman.
Selama aktivitas, mereka mesti memakai seragam pramuka dan memakai masker. Setelah itu, mereka diminta mencuci tangan dengan sabun, sebagaimana diajarkan dalam perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Murid-murid SD Negeri Borong, Kecamatan Manggala, melakukan kegiatan bersih-bersih itu dalam rangka Hari Pramuka ke-59 dan HUT ke-75 Proklamasi Kemerdekaan RI.
Tema kegiatannya, yakni #KerjaBaktidiRumahSaja, mengingat mereka memang belum bersekolah dan masih di rumahkan selama pandemi Covid-19.
Dalam menyambut Hari Pramuka itu, terpampang selembar spanduk bertuliskan “Bakti Pramuka bagi Negeri, Merdeka dari Sampah” di depan sekolah yang terletak di Jalan Borong Raya No. 8 Makassar tersebut.
“Kegiatan kerja bakti ini diadakan dalam kaitan dengan Hari Pramuka, 14 Agustus 2020,” jelas Dra Hj Hendriati Sabir, M.Pd, Kepala SD Negeri Borong.
Hj Hendriati Sabir, yang juga Kapusdiklatcab Pramuka Kota Makassar, mengatakan tujuan kegiatan ini untuk menanamkan semangat kepramukaan di kalangan anak-anak, membangun kepedulian dan semangat pengabdian pada diri anak, yakni jiwa patriotisme yang dikaitkan dengan kondisi kekinian.
Selain itu, juga untuk membiasakan anak hidup bersih dan cinta lingkungan, mengingatkan anak tentang pentingnya nilai-nilai adiwiyata agar diterapkan tak hanya di sekolah tapi juga di rumah.
“Penggunaan masker dan mencuci tangan itu bagian dari kampanye adaptasi kebiasaan baru yang mesti dipelopori oleh anak-anak Pramuka, yang memang terlatih disiplin, memiliki kepedulian dan semangat rela berkorban,” kata guru yang akrab disapa Bu Indri itu.
Sementara itu, Sopia Andi, ibu dari Syahla Anaqah Husema, murid kelas 6A, menyatakan salut dengan kegiatan ini.
Karena anak-anak diperbiasakan membersihkan halaman rumah dan bergotong royong dengan temannya.
“Biasanya anak-anak hanya menyapu sampai teras, tapi kali ini membersihkan halaman. Ini hal yang positif,” pujinya.(*)