Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud-Ristek), Nadiem Makarim mendorong pemerintah daerah segera menuntaskan vaksinasi Covid-19 terhadap tenaga kependidikan. Dia menekankan urgensi penuntasan vaksinasi Covid-19 terhadap para guru.
Menurutnya, penuntasan vaksinasi Covid-19 untuk para pendidik dan tenaga kependidikan bisa mendorong penyelenggaraan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
“Vaksinasi pendidik dan tenaga kependidikan bukan syarat PTM terbatas. Jika sekolah berada di wilayah PPKM level 1 sampai 3, PTM terbatas dapat dilaksanakan. Apalagi jika pendidik dan tenaga kependidikan di suatu sekolah sudah divaksinasi, sekolah wajib memberikan opsi PTM terbatas dan PJJ (pembelajaran jarak jauh). Orang tua tetap berhak menjadi penentu metode pembelajaran terbaik bagi anaknya,” kata Nadiem dalam keterangannya, Kamis (16/9).
Sampai saat ini, baru 40 persen satuan pendidikan di daerah dengan PPKM level 1, 2, dan 3, yang telah menyelenggarakan PTM terbatas. Angka tersebut menjadi sebuah perbedaan yang besar. Ada 95 persen satuan pendidikan yang sebenarnya bisa menjalankan PTM terbatas.
Nadiem mengungkapkan, kendala terbesar pelaksanaan PTM terbatas adalah belum diberikannya izin dari Pemda. Sementara, percepatan vaksinasi demi dimulainya PTM juga diamanatkan oleh Presiden Jokowi hingga Menkes Budi Gunadi Sadikin.
“Presiden RI Joko Widodo telah memerintahkan percepatan vaksinasi untuk PTK agar PTM terbatas segera dimulai,” ujar Budi.
Dari target sekitar 5,5 juta guru dan tenaga kependidikan, baru Provinsi DKI Jakarta dan DI Yogyakarta yang telah mencapai lebih dari 90 persen. Sedangkan provinsi lain jauh berada di bawah.
“Saya minta tolong kepada dinas kesehatan, saya juga sudah bicara dengan TNI dan Polri, agar guru dan lansia menjadi prioritas vaksinasi Covid-19. Kepala Dinas Pendidikan bisa juga mengejar Kepala Dinas Kesehatan agar bisa mengakselerasi suntikan untuk 3,5 juta tenaga pendidik,” katanya.