Menurutnya, pembangunan bendungan di seluruh tanah air agar mencapai ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan pangan.
Serta ketersediaan air yang banyak adalah kunci menggapai itu semua.
Menteri PUPR Basuki berharap Bintang Bano bisa menjadi panutan pembangunan bendungan yang menjaga alam sekitar untuk konservasi.
Basuki melihat bendungan tersebut masih dikelilingi hutan lebat dan tidak menyisakan kerusakan sisa pembangunan di bagian bukit dan tebing.
“Kita lihat dampak ke airnya jadi bening, tidak coklat. Harus dipertahankan ini, selanjutnya peran Pemda juga untuk memelihara hutan dan alam di sekitarnya,” kata Basuki.
Sementara itu, Bupati Sumbawa Barat Musyafirin mengungkapkan, pembangunan Bendungan Bintang Bano dimulai sejak 2008 yang diinisiasi Pemda.
“Sampai 2012, pembangunan sempat terhenti karena Pemda tidak memiliki cukup anggaran,” bebernya.
Akhirnya Pemerintah Kabupaten Sumbawa Darat datang ke Kementerian PUPR untuk meneruskan pembangunannya.
Begitu Presiden Jokowi dilantik, pemerintah pusat bersedia meneruskan pembangunan Bendungan Bintang Bano.