Mengagumkan, Paparan Sekda Abustan Khatamkan Keistimewaan Barru dari Berbagai Sudut Pandang

Barru, FAJARPENDIDIKAN.co.id – Selain Mall Pelayanan Publik (MPP) yang kerap dikunjungi rombongan pejabat maupun Anggota DPRD Kabupaten di Sulsel dan luar Sulsel, tempat lain di Barru yang menarik dan istimewa adalah Embung Pacekke di Desa Paccekke, Kecamatan Soppeng Riaja.

Sekretaris Daerah Barru Dr. Ir. Abustan AB M.Si, menyampaikan selamat datang kepada Rombongan Anggota DPRD Sulbar dan DPRD Jeneponto, yang berkunjung ke Embung di sisi Timur Barru yang berbatasan dengan Kabupaten Soppeng ini, siang tadi, Kamis (22/10/2020).

“Untuk  menempuh dengan jalan kaki sekitar kurang lebih 1 Km, tetapi bukan menjadi penghalang untuk sampai di Embung dan tetap semangat disambut madu produksi Bumdes, meski tidak gratis,” sambut Abustan yang memulai sambutannya dengan sedikit gurauan, guna cairkan suasana dan mengangkat penat bagi tamu terhormat.

- Iklan -

Alumnus Magister Perencanaan Wilayah Unhas ini, memberikan selayang pandang, menjelaskan bahwa Kabupaten Barru bukanlah kabupaten baru.

Beliau menjelaskan akar kata Kabupaten Barru yang pada awalnya tertulis ‘Berru’ dari kayu Berru yang banyak tumbuh kala itu.

Selain itu, tidak lupa disebutkannya sebait Ayat di dalam Al Qur’an yang menegaskan bahwa kata “Barru” merupakan salah satu Asmaul Husna.

- Iklan -
Baca Juga:  Musik Rock : Pengertian, Ciri Utama, Dan Tokoh-Tokohnya

“Alhamdulilah, nama Barru juga termaktub dalam Ayat Suci Al Qur’an, yang berarti Sesungguhnya kami menyembah-Nya sejak dahulu. Dialah Yang Maha Melimpahkan Kebaikan, Maha Penyayang, (QS. At-Tur: 28), Sehingga disimpulkan kalau orang Barru itu InshaAllah, selalu berbuat baik dan menciptakan kedamaian,” tambah Sekda Abustan melantunkan ayat dimaksud dan dengan apik mendaraskan filosofi masyarakat Barru yang cinta damai dan kebaikan.

Beliau juga menjelaskan mengenai Desa Pacekke yang berada di Kecamatan Soppeng Riaja, merupakan lokasi bersejarah.

Di tempat inilah, Andi Mattalatta melakukan pendaratan untuk melakukan konferensi pembentukan TNI Divisi Hasanuddin bersama empat resimen kala itu di Indonesia timur, sehingga di Desa Pacceke berdiri Monumen Paccekke.

- Iklan -

Syamsul Samad selaku Ketua Komisi I DPRD Sulbar dan Islam Iskandar Ketua Komisi I DPRD Jeneponto yang memimpin rombongan juga bergantian menyampaikan tujuan kedatangannya. Hal ini untuk melihat langsung dan mengambil pengalaman atas Embung Paccekke yang pernah didaulat menjuarai lomba inovasi Desa tingkat nasional.

Islam Iskandar seorang legislator di Jenepoto mengatakan, para teman-teman DPRD khususnya Komisi I berasal dari Desa yang tersebar di Kabupaten yang dikenal sebutan ‘Bumi Turatea’, butuh bahan masukan yang nantinya menjadi pembahasan terkait pembangunan potensi Desa di Kabupaten Jeneponto.

Baca Juga:  Tari Orlapei : Sejarah, Makna, Properti, Gerakan, dan Busana

Hal itu juga dikatakan Syamsul Samad bahwa masih banyak Desa di Sulbar, hampir sama dengan Desa Paccekke, lokasinya berada di kawasan pegunungan, tetapi masih perlu inovasi seperti yang dilakukan Desa Pacekke.

“Harapan kami, di Provinsi Sulbar nantinya apa yang kami dapatkan tentunya menjadi bahan pembahasan dalam rangka pengembangan potensi dan inovasi Desa,” ujar Syamsul Samad yang telah menjadi Anggota DPRD selama tiga periode ini.

Lebih lanjut, Syamsul memuji Desa Paccekke karena bukan hanya Embung Desa akan tetapi tenyata ini adalah daerah pertanian dan bersejarah di Indonesia.

Terkait Embung Desa  Kepala Desa Pacekke Dahlan menjelaskan, Embung Desa Paccekke dibangun menggunakan Anggaran Dana Desa (ADD), hingga Tahun 2019.

Embung tersebut menjadi salah satu penyuplai air bagi areal persawahan objek wisata air.

Terlebih, setelah Kementerian Desa (Kemendes) RI menetapkan Desa Paccekke sebagai embung terbaik di Indonesia 2019.

“Alhamdulillah Embung ini terbaik 1 tingkat nasional,” tutur Dahlan selaku Tuan Rumah Paccekke.

- Iklan -

Bagikan:

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

BERITA TERBARU