Yap, benar. Ada Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu. Lalu sebenarnya kenapa seminggu itu harus ada tujuh hari? Dan dari mana asalnya nama-nama hari itu?
Pada zaman dulu, orang-orang belum memiliki penanggalan yang sah. Setiap bangsa atau suku memiliki penanggalannya masing-masing. Misalnya saja penanggalan suku Maya atau penanggalan suku Aztec. Ada yang percaya kalau seminggu itu terdiri dari sepuluh hari. Ada juga yang percaya seminggu itu lima hari.
Penetapan tujuh hari dalam seminggu dimulai oleh bangsa Babilonia pada abad ke-6 Sebelum Masehi. Mereka percaya bahwa Tuhan menciptakan Bumi dalam waktu enam hari dan menetapkan hari ketujuh sebagai hari untuk beristirahat. Karena itulah mereka menganggap kalau seminggu itu terdiri dari tujuh hari. Pada saat itu, hari belum memiliki nama, mereka hanya menyebutnya hari pertama, hari kedua, dan seterusnya.
Lalu pada zaman Romawi Kuno, tepatnya saat Julius Caesar berkuasa, barulah hari-hari diberi nama. Nama-nama hari ditetapkan berdasarkan Matahari, Bulan, dan nama lima planet. Ya, saat itu, orang-orang tahu kalau tata surya kita terdiri dari Matahari, enam planet, dan Bulan.
Minggu (Sunday) adalah Matahari (Sun). Senin (Monday) adalah Bulan (Moon). Selasa (Tuesday) adalah Mars yang identik dengan Tiw, dewa perang dalam mitologi di Eropa utara. Rabu (Wednesday) adalah Merkurius yang identik dengan Dewa Woden. Kamis (Thursday) adalah Jupiter yang identik dengan Dewa Thor. Jumat (Friday) adalah Venus yang identik dengan Dewi Freya. Sabtu (Saturday) adalah Saturnus (Saturn).