Oleh : Nurhayana Kamar
Sudah kesohor ke seantero dunia, bahwa ada salah satu budaya Jepang, masyarakatnya suka makan nasi dengan lauknya ikan mentah.
Misalnya dibikin shushi, shazimir, yang dicupkan ke saus asin atau bahan culupan yang terasa cuka.
Dilansir dari kba.one, sedikitnya ada 3 alasan bagi orang Jepang mengapa suka makan nasi dengan ikan mentah.
Alasanya, Manfaat kesehatan, Geografi dan Agama.
Dari Faktor kesehatan, orang Jepang meyakini, ikan mentah lebih banyak mengandung gizi untuk kesehatan. Unsur omega 3, yang terkandung di dalam ikan mentah, tidak hilang, ketimbang bila dimasak.
Selain itu, negara Jepang juga luas lautnya. Sehingga potensial menghasilkan ikan. Baik ikan laut maupun ikan air tawar.
Dari sisi agama, warga Jepang yang mayoritas menganut agama Budha dan Shinto, berpantang makan daging. Sehingga menjadikan ikan sebagai sumber lauk pauknya.
Terlepas dari budaya agama yang dianut mayoritas masyarakat Jepang, yang membudayakan makan ikan mentah, masyarakat Indonesia perlu mencontohnya. Meskipun masyarakat Indonesia tidak ada pantangan makan dqging. Mengapa ?
Ya itu tadi, Indonesia sama dengan Jepang, terbentang gugusan pulau pulau, dengan laut yang luas. Dengan demikian, Indonesia juga dikenal sebagai penghasil ikan. Bahkan menjadi negara eksportir ikan.
Lawa/Lawara
Dan budaya makan ikan mentah juga sudah terjadi di daerah Sulawesi Selatan. Tinggal dikembabfkan ke daerah daerah lainnya.
Ikan .mentah yang dibikin lauk , yang namanya LAWARA (bahasa Makassar), LAWA (bahasa Bugis). Ikan mentahnya diperas dengan cuka, jeruk nipis atau belimbing, kemudian dicampur dengan perutan kelapa, dan beri bumbu penyedap rasa. Nikmatnya luar biasa, bisa makan nasi dua piring. Dan tidak perlu pake sayur. Makan nasi dengan lawara saja, maknyus.